January 26, 2013

Mengabadikan Perjalanan *)


                     kutuliskan semua ini sebelum euphoria perjalanan hari ini hilang


Jiaaaaa.… Hari yang sungguh menyenangkan. Totally I’m happy. Perjalanan ke jawa tengah (biar keliatan jauh) yang sangat menyenangkan. Kebahagiaan disponsori oleh tuan rumah yang sungguh baik, dengan berbagai macam makanannya, sehingga naga di perut tidak ada kesempatan buat protes. Oke, cukup menyenangkan ngomongin tuan rumahnya, mari kita focus ke perjalanan hari ini.

Berawal dari pembicaraan iseng di kantor untuk jalan-jalan menghabiskan hari libur 24 januari 2013, akhirnya kami memutuskan untuk mengundang diri kami sendiri ke rumah salah seorang teman untuk lutisan. Nggak tanggung-tanggung kita lutisan di klaten Jawa tengaaah. Membawa seperangkat alat sholat bahan lutisan, kami berkumpul di depan candi prambanan jam 9 nggak tepat karena banyak yang telat. Diriku sungguh sangat bersyukur karena tidak datang paling akhir, sebab kalo datang paling akhir, diriku harus mentraktir makan siang (tukang telat kok mengadakan perjanjian konyol).

Perjalanan ke Jawa Tengah cukup lancar kecuali hal ini tidak dihitung:

1) Kami harus tengak-tengok ke kiri jalan kalo kalo ada yang jualan buah yang cucok cocok buat lutisan.

2) Diriku super heboh merasa menjadi seorang super hero penyelamat, ngejar dua teman yang nggak tahu tempat ngumpul kedua, tapi ternyata sudah ada salah dua teman yang memandu dari depan. (-____- sampe berita ditulis, tenggorokan masih serak gara-gara tereak-tereak heboh manggil salah satu temen)

3) naik motor di belakang pantat sapi yang seksi tapi pipisan dan beolan.

Pukul setengah sebelas pun akhirnya kami resmi menjadi tamu tak diundang. Kami pun langsung disambut dengan es teh manish dan berbagai macam camilan. Hoaaa.. mantab pokoknyaaah. Setelah capek sedikit hilang, para perempuan cantik nan kece pun heboh mengupas buah. Sebagai eghem wanita karier yang super sibuk, maka mengupas buah pun bisa dibilang cukup lancar, dimulai jam 11 berakhir jam setengah satu (mohon diralat kalo diriku salah jam)

 (Gaya nguleknya Jeng Uki, gak nguati :p)




Enggak selama ngupasnya, si lutis yang sebaskom besar penuh itu pun tandas dalam sekejap dengan lebih cepat. Setelah itu acara dilanjut nyamil lagi, kemudian diterusin makan siang soto yang super duper mantaaab. Super well pokoknyaah. Perut kenyang, rasa nyaman dan senang, bikin mata susah dibuka. Untung teman-teman masih ingat malu jadi nggak kleleran semua di rumah orang. Bisa-bisa tetangga sebelah berdatangan buat liat ikan paus terdampar di tengah kota.

Setelah makanan habis hujan reda dan sebelum mata benar-benar tertutup kami pun memantabkan diri untuk pergi ke candi plaosan. Teman-teman langsung senyum sumringah begitu tahu sang tuan rumah membawa kameranya yang super kece itu. Mungkin ada yang mau bilang “horeee” tapi nahan diri, takut keliatan katroknya (-____-).

Setelah pamitan sama ibuknya si teman sang tuan rumah (opo jal) sambil memperhatikan raut wajah beliau, jangan-jangan beliau bingung plus heran di mana kami menyembunyikan naga yang sudah  menghabiskan jatah makan orang sekampung itu kami pun menuju ke Plaosan. Entah sampai candi plaosan jam berapa, tapi kami langsung foto-foto sholat, kemudian dilanjut narsis-narsisan. Melihat dua gupolo berhadap-hadapan kami pun tak kuasa untuk menolak hasrat untuk foto. 



(pantat belum mendarat, si foto sudah nggak sabar buat ngejepert)

(percobaan kedua baru sukses :) 


Begitu foto kami pun langsung lupa diri, sampai-sampai mas-mas mahex itu harus mengingatkan kami, untuk sholat terlebih dahulu.

Inilah aksi para foto model amatiran handal saat beraksi.



 (Girl band baru, SNSD harus hati-hati nih)

(Foto keluarga)



 (septi mengajukan ide konyolnya)

(bertengkar membicarakan masalah konsep foto)

 (sudah akur kembali, ide septi ditolak mentah-mentah)

(nggak ada yang sadar kalo septi ketakutan setengah metong sama ketinggian)

 (Supaya sapto tidak menangis, kami rela melaksanakan idenya)
 (septi ngasih intruksi)



(konsep dari septi gagal total, berakhir dengan ini)

 (konsep cewek-cewek, usaha pertama)

 (berhasil naik, diriku naik pertama kali)


(turunnya pun lebih cepet dari yang lain)

 (lomba gede-gedean pantat ^^V)

 (pose ibu-ibu PKK)

 (akhirnyaaa.. formasi girl/boy band lengkap pemirsah)



Pokoknya salut buat mas potografer yang rela capek-capek dan rela nungging-nungging demi memotret kami sekalipun dengan ide-ide konyol yang kami lontarkan. Sudah dipaksa menjadi tuan rumah, bayarin masuk candi, harus motret dan nggak kepotret pula. Wkwkwkwk…. Pokoknya terimakasih lho ya!

Hari ini sungguh indah karena diakhiri dengan narsis tiada habis. Sampe-sampe kami kecapekan karena difoto. Capek difoto permirsah, bukan capek memoto. Pokoknya super well tenan. Lain kali lagi ya pemirsaah!!

*tulisan ini sengaja dibuat untuk mengabadikan moment indah hari ini dan juga untuk membuat sang tuan rumah besar kepala berterimakasih pada tuan rumah sekaligus sang fotografer yang super OKEH! Juga untuk berterimakasih pada teman-teman yang telah mempercantik hari ini untukku. Thanks friends for beautifying my day. YOU’RE ROOCCKKKK!! *peluk satu-satu*

Ditulis tanggal 24 Januari 2013 dari jam 9 sampai jam 10 malam. Dipost hari ini karena foto data baru lengkap. 

January 17, 2013

Tired


Berawal dari sebuah rapat dengan formasi yang nggak biasa, membuatku harus bertanya-tanya, mau membiacarakan apa? Apakah ada sesuatu yang sangat penting yang akan terjadi? Pemikiran yang sangat jelek pun sempat berputar-putar di kepala, dari pengurangan karyawan, pengefektifan dan pengurangan gaji. 

Rapat dimulai dengan pembahasan pendapatan perusahaan yang menurun dibandingkan tahun lalu, padahal biaya yang dikeluarkan perusahaan naik. Dari sini pikiran yang ada di kepala pun semakin berkecamuk. Apakah benar-benar akan ada pengurangan karyawan? Okebaiklah sepertinya aku harus bekerja lebih giat supaya tidak ada teman-teman yang harus dikeluarkan dari perusahaan ini. Apakah pikiranku terlalu jauh? Mungkin. Mungkin seharusnya aku tidak harus berpikiran sejauh itu, sehingga harus menimbulkan kekecewaan pada akhirnya. Iya, ternyata apa yang kupahami, tidak dipahami oleh yang orang lain.

Jika mereka mau mengatakan diriku sangat loyal pada perusahaan, oke GPP. Tapi saat itu yang kukhawatirkan bukan perusahaan, tapi justru teman-teman. Dan ketika aku tahu bahwa rapat itu “hanyalah” membahas bagaimana caranya perusahaan lebih maju dan usulan dari peserta rapat akan dipertimbangkan. Aku lega. Syukurlah tidak ada pembicaraan mengenai pengurangan karyawan itu. Jadi semuanya aman. Namun di sinilah mungkin timbulnya kekecewaanku. Mungkin kecepatan merasa puas pada sebuah hasil rapat, yang tidak pernah terlintas dalam kepalaku.

Entah dari mana datangnya, tapi di penghujung rapat salah satu peserta rapat menganggap saat ini sebagai organisasi karyawan perusahaan, kami kurang memiliki visi dan misi yang sama. Harus ada sebuah kegiatan bersama yang menyatukan kami sebagai sebuah organisasi. Pembicaraan pun dimulai dari mengadakan pengajian lagi seperti dulu, namun rupanya Pak Bos tahu kalo beberapa anak tidak menyukai kegiatan itu, jadi jika acara itu yang dijadikan sebagai pemersatu kami tentu tujuan yang ingin dicapai tidak tercapai. Aku lupa, entah salah satu anggota rapat atau Pak Bos sendiri yang usul, akhirnya keputusan berakhir pada acara makan bareng dengan cara bertukar bekal. Dalam kepalaku tidak pernah terlintas bahwa teman-teman yang lain akan keberatan dengan hal ini. Entah karena aku orang yang modelnya manutan, atau diriku merasa lebih baik dari pada pengajian (seperti yang kuketahui banyak di antara teman-teman yang tidak suka) atau diriku yang sudah capek dengan rapat, atau karena saya membandingkan dengan apa yang ada dalam kepala saya sebelumnya, jadi makan bareng-bareng di kantor menurutku adalah pilihan yang baik dari pada ide pengurangan karyawan. Intinya aku tidak keberatan dengan acara tersebut.

Keluar dari rapat dan menyampaikan hal itu pada teman-teman ternyata banyak yang tidak setuju. Dan entah kenapa tiba-tiba diriku capek, capek menjelaskan, capek menyampaikan keberatan ke atasan, capek harus menjadi perantara, capek jika ditanya-tanyai, capek harus menjelaskan dengan benar supaya tidak ada kesalahpahaman, capek menyampaikan keluhan supaya mereka tetap benar di mata atasan.  

January 15, 2013

Doa Untuk Yang Mencintaiku


Tuhan, malam ini aku bedoa padaMu berbeda dari biasanya. Jika biasanya aku meminta padaMu seseorang yang mencintaiku apa adanya, kali ini sebaliknya. Semoga di luar sana tidak ada lelaki yang sangat mencintaiku, tetapi aku tidak mencintainya. Semoga aku hanya dicintai oleh lekaki yang kelak akan kucintai dan menjadi pendamping hidupku.

Tuhan, aku tahu rasanya mencintai dan tidak dicintai kembali. Sakit. Dan aku tidak ingin menjadi penyebab orang kesakitan seperti itu. Aku tidak mau hal-hal kecil yang kulakukan menjadi penyebab dia sakit, padahal aku tidak pernah bermaksut seperti itu. Hal-hal kecil yang kulakukan disalahartikan dan menjadi penyebab dia menderita. Apapun alasannya mencintai seseorang dan tidak dicintai kembali itu menyakitkan.

Tuhan, jika di luar sana memang ada seseorang yang mencintaiku, semoga dia tidak harus menderita. Semoga dia tidak selalu mensalah artikan setiap tindakanku. Semoga Engkau melindungiku dari tindakan-tindakan kecil yang bisa membuatnya terluka.

Tuhan, jika sampai kapanpun aku tidak bisa mencintainya dia yang mencintaiku, maka hentikanlah perasaannya. Pertemukanlah dia dengan jodoh yang mencintai dia apa adanya, jodoh yang mencintainya sebesar dia mencintaiku.

Tuhan aku hanya meminta satu lelaki yang mencintaiku dan aku pun mencintainya. Aku tidak membutuhkan banyak lelaki yang mencintaiku, tetapi aku tidak mencintai mereka, hanya untuk membuatku merasa layak dicintai. Aku hanya butuh dicintai oleh lelaki yang akan kucintai.

Tuhan, aku tahu Engkau Maha Agung, Engkau Maha Kuasa, Engkau Maha Pemberi yang Terbaik, maka kabulkanlah doaku, jangan buat orang-orang yang mencintaiku menderita.

(Doa untuk semua lelaki ataupun perempuan yang mencintaiku)
Ditulis saat kegaluan melanda dan tiba-tiba sangat berempati pada mereka yang mencintaiku tetapi tidak kucintai. Semoga aku tidak menimbulkan penderitaan pada mereka yang mencintaiku. Kudoakan mereka karena saya percaya apapun doa kita kepada orang lain, akan kembali ke kita ^^

January 12, 2013

Tips Ngawul Ala Ratu Awul Nomer 2


Ini dia tips ngawul dariku. Sebagai ratu awul nomer dua saya merasa punya kewajiban untuk membagi resep ini kepada pemirsah semuanya. Plis cekidot:

Persiapan pertama, kamu harus menyiapkan mental sejak dari rumah. Sebab menemukan awul-awul yang oke itu benar-benar tidak mudah. Terutama jika kamu mengejar harga yang murah dengan kualitas prima (perasaan pernah baca kalimat ini -___-). Kamu harus rela berlama-lama ditumpukan baju yang nggak wangi, demi menemukan baju yang sesuai di hati. Yah mirip-mirip mencari jodohlah, kadang kamu harus menunggu lama demi mendapatkan orang yang tepat. Oke salah focus, mari kembali ke tips ngawul. Demi menemukan baju yang oke dengan harga murah, kamu harus rela ngawul-ngawul (memberantak-berantakkan *opojal* itulah kenapa kegiatan ini disebut sebagai awul-awul karena bentuknya yang amburadul) satu per satu baju di antara tumpukan baju yang menggunung. Kalo kamu beruntung dalam waktu 15 menit kamu sudah bisa menemukan baju yang oke dan pas di hati, tapi kalo nggak beruntung, kamu harus mengitari si pasar dan berputar-putar sampe 2 jam. Well itu bukan hal yang mudah, dan sangat menguras emosi, kadang keinginan untuk putus asa sangat menggoda, tapi ketika kamu sudah menemukannya, wolla.. kebahagiaan tiada tara. Apalagi jika hasilnya memuaskan dan mendapat pujian seperti ini “keren bhangeet mbhaak, beli dimanaa?” (mohon dibaca anak alay jaman 2011 ala fitri tropika)

Selain harus super sabar kalian juga haru menyiapkan mental untuk tak punya malu. Sapa tahu di sana kamu ketemu temen SMA atau gebetan jaman jebot dan ketahuan suka beli awul-awul. Kalo aku sih sudah enggak malu, dan mulai tertarik dengan kegiatan ini mungkin setelah lulus kuliah. Lagian apa sih, mode itu? Itu kan hanya hiperelitas yang diciptakan oleh para kapitalis. Kesadaran palsu yang dicekokkan pada kita setiap hari sampai kita tak sadar terjebak dalam permainan mereka. (tolong ya yang terkhir itu jangan dibaca, itu hanya pembenaran pada tindakan saya, supaya terlihat keren dengan ide anti kapitalis :p)

Selain persiapan mental untuk mudah marah, putus asa dan malu, kalian juga harus persiapan mental untuk terkenal, karena siapa tahu ketika kamu sedang ngawul kamu bertemu dengan wartawan TV dan ter-shoot saat mereka sedang meliput tentang awul-awul. Eits jangan salah, temanku, si ratu awul nomer satu mengalaminya. Cek this video:

(karena beberapa kendala teknis, vidio belum bisa ditayangkan. harap maklum :p) 

 Tips kedua, pakailah sleyer. Kamu nggak tahu berapa lama kamu ada di situ. Berada di tumpukan baju-baju yang kotor kurang bersih, bisa membuatmu bersin-bersin. Nggak lucu kan kalo habis dari tempat ini kamu flu, atau malah pingsan gara-gara nggak tahan sama baunya. Oke kalo yang terakhir itu lebay, kecuali kamu jenis orang yang super duper manja, nggak punya perjuangan sedikitpun pada hidup, mungkin pingsan saat ngawul bisa terjadi. Malang melintang di dunia perawul-awulan aku belum pernah pengen pingsan atau muntah, kecuali ada pelanggan yang bau. Oiya, tips kedua ini selain bisa buat tutup hidung, juga bisa sebagai tutup muka, sapa tahu kamu malu tak sengaja ketemu teman di sana :p

Mengacu pada tips paragraph pertama (opo jal?) bahwa menemukan baju yang well itu butuh perjuangan ekstra, maka sampailah pada tips ketiga. Harusnya sih tips pertama tapi aku lupa. Selain mempersiapkan mental untuk tidak gampang menyerah sebelum menemukan yang pas di hati, kalian juga harus mempersiapkan fisik terlebih dahulu. Kalo perlu kalian harus push up, sit up dan lari mengitari lapangan selama sebulan penuh sebelum ngawul-awul. Oke, ini lebai. Tapi kalian memang harus mempersiapkan fisik terlebih dahulu, maksutnya perut kalian harus terisi sebelum berangkat, jangan sampe perut kalian dalam keadaan kosong. Sebelum ke awul-awul mampirlah beli bakso terlebih dahulu, supaya acara awul-awul lebih menyenangkan dan lebih bertenaga. Ingat, selain ngawul-awul ini menguras emosi (terutama kalo nggak segera nemu) kegiatan ini juga sangat menguras tenaga (dan kalo tetap tidak segera nemu bajunya). Jangan sampai seperti aku dan ratu awul pertama beberapa hari yang lalu, karena lupa makan sampai kehabisan tenaga dan terkena endemic busung lapar (opo meneh iki?).

Nah selain tiga tips di atas ada pantangan yang nggak boleh banget dilakukan oleh awulers sejati. Jika kamu mengaku awulers sejati jangan pernah melakukannya. Ini adalah pantangan dan prinsip yang harus kamu patuhi, nggak boleh dilanggar, atau gelar kamu akan dicopot oleh komunitas awulers (sumpeh najong  -_________-“)

Pantanganannya adalah: jangan pernah beli baju awul-awul yang oleh penjualnya sudah ditaruh di gantungan atas ,atau membeli baju awul di online shop. Sebab harganya mahal, sudah seperti harga di toko, nggak ada pengiritannya sama sekali. Ngapain kamu beli di awul-awul kalo harganya sama kayak di toko? Mending beli baju baru saja. Tapi kalo kamu sungguh sangat menginginkan baju yang ada digantungan, jangan sungkan-sungkan untuk menawar. Jangan asal iya aja sama penjualnya.

Tapi sebagai awlers sejati pesanku tetap >> jangan beli di gantungan & online shop, karena kamu akan kehilangan esensi dari belaja awul-awul. Kebahagaian belanja awul-awul itu terletak pada “capek berputar-putar selama berjam-jam, akhirnya menemukan yang dicari dengan harga super duper ekonomis”. Ibarat orang naik gunung, capek seharian naik gunung, akhirnya terbayar dengan pemandangan yang super-duper kece. Hilang sudah capeknya, hilang sudah dahaganya, hilang sudah laparnya. Semua terbayar dengan mendapatkan jackpot alias baju baru atau baju lama kualitas baru dengan harga yang super duper murah. Seperti aku nih, punya jaket seharga 20rb tetapi dikira ratusan ribu, punya sweeter seharga 5rb tapi masih baru, dan dikira beli di mall

Sebagai awul-awulers sejati kamu juga harus punya idealism seperti itu dan harus dipegang teguh. Kalo enggak, kamu nggak ada beda dengan para maller (dari kata mall), butikers (dari kata butik) dan juga distroers (dari kata distro).

(ngawulers beraksi)


Sekian tips dari saya. Salam awulers!!

Kapan kamu sehat lagi?



Kapan kamu sehat lagi?
Sehari kamu sakit, aku sudah merindukanmu
Aku sudah kelimpungan tanpamu
Kapan kamu menemaniku lagi?
Aku merindukanmu seperti sahabat
Kita selalu bersama, aku tak bisa tanpamu barang seharipun


Kapan kamu hidup lagi?
Aku mencintaimu sebanyak uang yang kukeluarkan untukmu
Aku membutuhkanmu layaknya handphone yg selalu kubawa -___-



Di sabtu yang galau karena BB error sejak Jum’at

January 9, 2013

When the Sintingest Come


Ini adalah cerita konyol yang terjadi beberapa hari yang lalu. Sebenernya bukan cerita konyol sih, tapi cerita menjengkelkan berbaur kekonyolan. Berawal dari sebuah kejadian menyebalkan beberapa hari yang lalu, ketika salah satu teman kerja saya mengajak saya bicara tapi saya malah asyik menggunakan headset. Sebenarnya teman-teman yang lain sudah menyarankan supaya dia menggunakan YM untuk berkomunikasi denganku, tapi saran teman-temanku ini tidak diindahkan olehnya. Alih-alih menggunakan YM dia justru melempariku dengan biji salak. Kaget dengan suara biji salak yang mengenai meja aku latah beritighfat, tetapi mengetahui kejadian itu disengaja, kontan aku mengatainya “kampret”. Saya nggak yakin si ibu ini mendengarnya, karena waktu saya menanyakan apakah teman-teman mendengar saya mengumpat, semuanya mengatakan tidak. Tapi meskipun begitu, sumpah saya menyesal sudah mengatakannya.

Baru kali saya mengumpat “Kampret” dan saya tujukan pada orang yang saya kenal. Saya memang biasa mengatakan itu tapi biasanya dalam konteks bercanda atau ketika sedang mengumpat untuk hal-hal yang tidak penting atau orang yang tidak saya kenal.

Ya akhir-akhir ini emosiku memang suka naik turun nggak jelas. Beberapa bulan terakhir sudah berapa orang yang saya marahi, dan saya ambegi gara-gara emosi tidak menentu. Meskipun untuk kasus yang terakhir, teman-temanku mengatakan wajar kalo saya mengatainya “kampret” sebab dia sendiri telah bertindak kurang ajar ada saya. But hey, meskipun dia salah, tak seharusnya juga saya lepas control.

Sumpah saya menyesal pernah mengatainya “kampret”. Mungkin penyesalaannya bukan karena saya telah mengatainya itu, tetapi lebih kepada kenapa saya bisa lepas control. Bagi orang yang hanya mengenal saya dari luarnya, mungkin menganggap saya biasa mengatakan hal-hal jorok pada orang-orang, tapi saya sama sekali tidak pernah melakukannya, kecuali sekali itu. Dan itu pun sungguh saya sesali. (Eh kalo diinget-inget pernah deng, mengatai orang “kampret” but I don’t regret that, coz he deserve to get that :p)

Merasa sangat menyesal dan merasa bersalah, saya pun meluapkan emsoi dengan membuat tweet “apakah di jogja ada les menejemen emsoi? Serius” dengan mention jogjaupdate. Ya, saya bilang emosi, sebab beberapa menit kemudan saya sudah lupa sudah membuat tweet itu. Entah jogjaupdate sedang tidak ada kerjaaan atau sedang sepi mention, tweet saya yang akhir-akhir ini tidak pernah di retweet, ini tumben-tumbenan diretweet. Mungkin adminnya sedang ingin membuatku jengkel waktu itu. Dan berhasil, selamat untuk admin jogjaupdate yang bikin saya senwen waktu itu.



Ya, waktu tweetku diretweet, saya udah sedkit lupa saya punya permasalahan itu. Banyak yang menanggapi, tapi kebanyakan orang yang menanggapi, sepertinya menganggap saya sinting.













Dan ditengah-tengak kekonyolan itulah saya melakukan tidakan yang super-duper konyol. Saya menghubungi seseorang yang katanya adalah dosen menajemen emosi di salah satu universitas. Beliau menyarankan saya untuk menghubungi dia melalui DM. dan saya pun melakukannya. Dan bodohnya, kenapa saya menceritakan tindakan-tidankan konyol saya waktu itu, termasuk tindakan-tindakan emsional saya akhir-akhir ini. 

Dan apakah solusisnya? Menurutku nothing. Dia pintar berteori menurutku, tapi sepi praktek. Daia bisa menjelaskan secara mendetail teorinya, tapi tidak untuk dicermati oleh akal saya yang dudul. Tapi yang lebih saya sesali adalah tindakn saya yang cuhat pada orang yan g tidak dikenal.

Sekian dan terimakasih, jangan tiru tindakan konyol saya.