July 19, 2017

Genggam Tanganku

Hallo calon suami.

Lihatlah tanganku yang seksi, tak inginkah kau menggenggam tanganku dengan nyaman tanpa takut dosa. Maka cepatlah kemarin, temukan aku dan mari kita menikah


*ya Allah ini apaan sih, isi blog nya

May 8, 2017

PEMBICARAAN ORANG TUA

Beberapa kali nganterin ibukku untuk terapi. Di sana banyak orang-orang yang sudah sepuh yang terapi juga. Biasanya mereka Kenalan satu sana lain, menanyakan tempat tinggal, lalu kalau ada temannya yang tinggal di sekitar Kenalan baru nya maka akan ditanyakan ke Kenalan baru nya itu..

Contoh pembicaraannya seperti ini

A: dari mana pak/buk?
B: dari Lendah, Kulonprogo
A: Lendah nya mana?
B: Ngentakrejo
A: oohhh saya ada itu Kenalan di Ngentakrejo namanya pak C dulu teman sekolah, bu D dulu tetangga saya, mbak E (dst)
B: oh Iya pak c itu yang rumahnya dekat pasar ya?

Yang agak mengusik perhatian adalah pembicaraan lanjutan ketika yang ngobrol adalah orang-orang sepuh. Kalau orang seumuranku kita mungkin pembicaraan selanjutnya adalah seperti ini

A: Benar. Dia anaknya sudah berapa?

Atau

A: benar. Kerja di mana dia sekarang?

Nah kalau orang-orang sepuh yang berbincang biasanya seperti ini

A: benar. Apa dia masih ada (hidup)?

Nggak Cuma sekali dua aku mendengarnya, tapi beberapa kali. Selain apakah masih hidup, kadang mereka juga membicarakan tentang kesehatan. Misalnya "masih sehat dia?" biasanya jawabnya ada yang sudah stroke, sudah sekeng (nggak bisa ke mana-mana) dsb.

Kalau mendengar kayak gini jadi bersyukur. Alhamdulilah aku masih muda. Alangkah baiknya kalau bisa memanfaatkan kesehatan dan juga kehidupan yang masih dianugerahkan kepada ku. Sayangnya aku sering lupa dan menyia-nyiakannya.

Ya Allah. Maaphkan sayaaaa...

March 25, 2017

Galau Meski Drama Korea-nya Happy Ending

Dulu aku sangat menikmati nonton film, terutama film barat, karena dulu drama Korea belum se-booming sekarang, dan juga akses nonton drama korea tidak semudah saat ini. Dulu itu maksudnya sekitar 7-12 tahun yang lalu (OMG aku terus berasa tuaaa banget). Tapi akhir-akhir ini nonton film justru membuatku semakin galau sama hidup, bahkan ketika film atau drama itu happy ending. Dan melalui tulisan ini aku berusaha untuk memahami diriku sendiri kenapa hal ini bisa terjadi.

Sebenernya mulai agak sadar dengan perubahan ini sejak nonton film AADC, dan bahkan aku menuliskan pengalaman nonton tersebut di sini (baca aja kalau nggak males). Tapi akhir-akhir ini kegalauannya semakin menjadi-jadi saat nonton film, terutama drama korea. Berusaha jujur sama diri sendiri dan kemungkinan ini alasan kenapa saya selalu galau ketika film sudah berakhir:

1. Aku jadi membandingkan hidupku dengan hidup si tokoh dalam drama korea.
Hidup si tokoh dalam drama korea kadang memang menyedihkan, tapi selalu berubah menjadi sangat menakjubkan sejak film/drama dimulai. Karena terakhir kali aku nonton Goblin maka film ini saja yang aku jadikan contoh ya. Misalnya saja si Ji Eun Tak, di sini dia diceritakan sebagai gadis yang malang, karena ditinggal mati oleh ibuknya bahkan ketika dia masih berumur 9 tahun, kemudian dia harus hidup dengan bibi dan sepupu-sepupunya yang jahat dan menyebalkan. Dia juga memiliki kemampuan melihat hantu, yang kalau dalam kehidupan nyata pasti ini sangat mengerikan. Coba saja bayangkan kamu bisa melihat hantu setiap harinya.

Tapi di samping semua hal yang menyebalkan itu, setiap tokoh dalam drama korea selalu memiliki hidup yang luar biasa (menyenangkan) juga. Misalnya, Ji Eun Tak bisa memanggil Goblin hanya dengan meniup api. Dan si pangeran tampan dari dunia sebrang akan datang menolongmu apapun masalahnya. Meskipun mempunyai hidup yang miskin dan menyedihkan Ji Eun Tak ini gadis yang pandai, memiliki part time job, dan bisa selalu berada di tempat-tempat yang menyenangkan, ke Kanada misalnya (bahkan tanpa perlu passport), lalu pindah numpang hidup di rumah Goblin yang rumahnya super keren dan menyenangkan. Bahkan ketika si Goblin sudah tidak berada di kehidupannya Ji Eun Tak bisa mengejar cita-citanya dan memiliki pekerjaan yang membanggakan, yang kemungkinan adalah passion dia dan bahkan bisa hidup berkecukupan setelah dewasa.


Melihat semua ini (mungkin kamu tidak) tapi aku merasa galau dan merasa tak berguna. Terumata di bagian belum bisa sukses dan bahkan belum ketemu dengan passionku. Sungguh ini sangat menyiksa.

Oiya, satu lagi yang bikin iri dalam setiap drama korea adalah, Si tokoh perempuan selalu dicintai oleh seorang (kadang dua orang) laki-laki sedemikian rupa hingga sampai tergila-gila banget dan rela melakukan apa saja. Yang kalau dilihat-lihat seringnya lebih besar cinta si lelakinya dibandingkan si tokoh peremuan. Dan yang mencintai itu bukan sembarang orang tapi lelaki yang tampan, kaya, baik hati, tidak sombong, dermawan, suka menolong (yang kayaknya gak bakalan ada di dunia nyata).


Kalau dalam dunia nyata (atau dalam kehidupanku wes) seringnya si perempuan yang tergila-gila sama si laki-lakinya. Meskipun ada sih dalam kehidupan nyata yang si laki-laki lebih besar cintanya di banding si perempuan (contohnya pada temen-temenku yang memiliki keberuntungan yang besar) tapi aku melihatnya sangat jarang. Nggak harus secinta lelaki di drama korea (karena kalau harus sama aku yakin enggak ada) sama kekasihnya ya, cukup melihatnya saja kadang kelihatan siapa yang mau berkorban lebih banyak.

2. Aku sudah kehabisan waktu
Seingatku dari dulu aku selalu galau setiap habis nonton drama korea, tapi enggak segalau sekarang dan tidak seberlarut-larut seperti sekarang. Aku sih sadar dari dulu hidupku biasa-biasa saja, dan sejak dulu juga selalu membandingkan dengan drama atau film yang aku tonton, tapi pada saat itu aku selalu bisa meyakinkan diriku sendiri bahwa kelak kehidupanku akan membaik. Bahwa kelak aku juga akan sekaya tokoh dalam drama tesebut. Bahwa kelak aku juga akan bertemu dengan lelaki yang sangat mencintaiku (enggak harus kayak tokoh dalam drama korea ya, tapi cukup sangat mencintaiku dan aku mencintainya juga). Aku meyakinkan diriku sendiri bahwa aku masih punya banyak waktu untuk mencapai apa yang aku inginkan. Menekuni bidang yang akan sangat aku cintai kemudian menjadi cemerlang di dalamnya.

Tapi sampai sekarang bahkan kehidupanku masih biasa-biasa saja, bahkan aku belum bertemu dengan si pangeran tampan dari negeri sebrang yang mau meminangku. Rasanya aku sudah kehabisan waktu untuk menemukan passion-ku yang akan membuatku sangat sukses dan kemudian menikah dengan lelaki yang sangat baik. Intinya aku sudah melewati batas waktu seharunya aku mencapai mimpi-mimpi itu.

Itu mungkin dua hal yang membuatku sangat galau ketika nonton drama korea. Intinya saya merasa apakah saya masih bisa bahagia kelak ketika saya mencapi mimpi-mimpiku bahkan ketika umurku tidak lagi muda? Dulu itu rasanya saya bisa bahagia hanya karena saya masih muda karena di sana banyak harapan. Tapi akhir-akhir ini aku merasa sudah tidak muda dan harapan-hrapan itu hilang di hadapanku. Aku tau ini  menyedihkan. Menyedihkan bagaimana cara berpikirku.

Mungkin aku harus mengurangi atau bahkan menghilangkan sama sekali kebiasaan nonton drama korea dan bertemu lebih banyak orang dan menikmati kehidupan nyataku dibandinhgkan sibuk membandingkan dengan drama yang tidak pernah nyata.

February 12, 2017

Biarkan Kami Menjaga Hati Kami Sendiri

Dear Teman Lama
Maafkan aku yang kadang tidak mau bertemu denganmu. Maafkan aku dan teman-temanku yang tidak mau kumpul-kumpul dengan kalian. Bukannya kami sombong, aku tau beberapa dari kalian menganggap kami begitu. Meskipun beberapa dari kami memiliki pekerjaan yang diimpikan banyak orang dan Sebagian kalian "Tidak bekerja", tapi bukan karena alasan itu. Sungguh bukan begitu. Jangan pernah beranggapan begitu.
Terus terang sebenarnya kami malu, karena kalian tahu sendirilah alasannya. Kami juga sedang dalam rangka menjaga hati kami supaya tidak sampai mendengar pertanyaan yang akan membuat kami sedih.
Selain itu pembicaraan kita juga sudah tidak nyambung. Kalian akan sangat bahagia ketika membicarakan anak-anak kalian. Sedangkan kami sedang galau menanyakan kapan datangnya pangeran tampan dari negeri seberang. Kami juga sedang menjaga perasaan kalian, ketika kumpul-kumpul, kami tidak ingin kalian selalu merasa tidak nyaman ketika kalian membicarakan apa yang membuat kalian bahagia, sedangkan kami merasa "krik krik krik"  sangat mendengarnya. Kami tidak ingin kalian selalu dalam posisi "menjaga hati kami" jadi biarkanlah kami menjaga hati kami sendiri.
Biarkan untuk sementara waktu kita tidak  perlu bertemu. Karena ini lebih baik untuk semuanya. Untuk kami dan untuk kalian.
Salam
Teman lamamu yang masih menyayangimu

February 11, 2017

INGIN LEBIH MENGENALMU

Dear Kulonprogo
Betapa malunya selama ini hidup di dalam dirimu tapi aku tak mengenalmu. Yang kutahu mungkin hanya enol koma enol enol enol sekian persen dari kamu. Hingga hari ini aku harus terkena batunya karena malasnya aku untuk mengenalmu.
Aku kebingungan saat aku harus ngasih ancer-ancer ke seorang teman yang mau menjemputku. Akhirnya kami sepakat di suatu tempat. Tapi ternyata kami berada di tempat yang berbeda di waktu yang sama dan kami hanya tertawa terpingkal-pingkal karena kesalahanku. Akhirnya kami janjian bertemu di tempat yang lain.
Setelah kami berhasil bertemu dan melakukan perjalanan ke Purworejo, kadang aku ditanya tentang kamu, lagi-lagi aku tidak tahu dan tak memahamimu. Aahh selama ini aku selalu begitu, tapi aku tak pernah malu. Tapi kesalahanku ngasih ancer-ancer yang salah ke temanku membuatku sangat malu dan berjanji untuk lebih mengenalmu.
Dear Kulonprogo
Aku berjanji akan berusaha mengenalmu lebih baik. Di dalam perjalanan ke Purworejo tadi aku juga melihat betapa cantiknya kamu. Lain kali aku akan menjelajahimu dan mengeksploremu, supaya aku tidak malu-maluin sebagai wargamu.
Salam
Warga yang ingin lebih mengenalmu

February 10, 2017

Thanks Pak Pos

Hallo Pak Pos,
Maafkan aku, hari ini aku agak telat kirim surat. Ceritanya hari ini aku agak sibuk (sebenernya gak juga sih). Tadi pagi aku ngurusi pencairan JHT, tapi belum berhasil. Siang nya aku ketiduran lalu lupa untuk menulis surat. Sampai waktu deadline aku belum punya ide untuk kirim surat untuk siapa jadi aku kirim aja surat ini untukmu.
Makasih Sudah jadi pak Pos untukku. Jangan bosan membaca surat-suratku yang nggak penting, kadang alay dan juga lebay 
Gitu aja ya pak Pos. Selamat bertugas. Semoga selalu bahagia
Salam
Aku

February 9, 2017

HAI BRAY

Hai Bray,
Ini surat untukmu. Surat untuk orang yang dengan sangat tidak dewasa menyebarkan link blog ini ke grup wa seangkatan kita.
Lama ya kita tidak ketemu? Tapi lamanya waktu tidak juga mendewasakanmu. Aku pikir memiliki istri dan juga anak akan membuatmu lebih dewasa. Tapi kasus pada beberapa orang, bertambahnya usia memang tidak menambah kedewasaan dan kebijaksanaannya. Kalau dibuat curva bentuknya nggak bisa garis lurus gitu Bray.
Oiya, menurutmu tindakanmu kemarin malam itu mungkin lelucuan aja, "Nggak ada masalah" menurutmu. Atau "hallah begitu aja". Tapi bagiku, itu enggak lucu Bray. Itu kekanak-kanakan. Tapi mengingat kamu jaman dulu, itu sangat tipikal kamu sih "tidak melihat atau merasakan dari sisi pandang orang lain." Lucu-lucuan dari sudut pandangmu, tapi bukan dari sudut pandang orang lain. 
Sebenernya aku mau ngomong langsung sama kamu. Tapi mengingat kamu "pura-pura" tak tau blogku, dan "pura-pura" tidak menyebarkannya maka aku pun "pura-pura" tidak tahu kelakuanmu.
Jika tanpa sengaja kamu membaca surat ini, aku berharap kamu juga pura-pura tidak membacanya.
Oke Bray, segitu aja surat untukmu. Doaku semoga kamu tambah dewasa, biar bisa bahagia tanpa mengorbankan perasaan orang lain.
From Fatkah
Orang yang lebih bahagia dari kamu

February 8, 2017

Dear BajuPelangi

Dear BajuPelangi
Aku tahu kamu tidak bisa membaca surat ini tapi aku dengan konyolnya tetap menulis surat untukmu, itu karena aku perlu bicara padamu.
Kamu tahu? Kamu adalah segalanya bagiku (dalam urusan penghasilan ya) satu-satunya sumber penghasilanku, jadi jangan heran kalau aku sangat mencintai dan memperhatikanmu. Meluangkan banyak waktu untuk memikirkanmu. Memikirkanmu untuk kemajuan dan tumbuh kembangmu.
Tapi yang membuatku sedih adalah akhir-akhir ini kamu tampak lesu. Tiga sampai empat bulan terakhir ini, wa, bbm atau Line yang masuk untuk menanyakanmu sangat berkurang di bandingkan dulu. Ini beda dengan setahun keberadaanmu. Sungguh aku merindukan kamu yang dulu.
Aduh, maaf kalau aku terkesan menyalahkanmu. Satu-satunya orang yang seharusnya disalahkan karena ketakberkembanganmu adalah aku. Jadi maafkan aku. Mungkin aku kurang upgrade ilmu. Mungkin aku kurang rajin mengurusimu, mungkin aku kurang memperbaiki marketingmu, mungkin aku terlalu asyik dengan hal-hal tak bermanfaat yang tak ada hubungannya denganmu.
Dear BajuPelangi
Tapi kamu jangan khawatir, aku tak akan meninggalkanmu. Aku tak akan membiarkanmu lesu lalu pelan-pelan mati tanpa memperjuangkanmu.
Kuharap berita ini bisa membuatmu bahagia. Satu bulan terakhir ini aku sibuk upgrade ilmu untuk memperbaiki marketingmu. Kamu tahu ke mana aku harus cari ilmu itu? Ke Magelang. Dua jam perjalanan dari Kulonprogo. Dan setiap kali pulang dari belajar, tulang punggung yang dulu jadi salah satu sebab aku keluar dari kerjaan kembali mengganggu. RASANYA, wow banget. Gak perlu digambarkan.
Yang jelas setelah usaha ini, aku berharap kamu segera membaik dan tak lesu lagi.

Yang selalu memikirkanmu
Your owner