Ketika kamu melihatku lebih sering bekerja dari pada menikmati
waktu luang, mungkin saatnya kamu menanyakan “kenapa?”
Ketika kamu sulit menemuiku, karena aku sibuk menenggelamkan
diri dengan kegiatan luar, dukunglah, mungkin aku sedang mengalihkan perhatian.
Ketika aku lebih sering mengajak keluar dari pada santai di
kos, ikutilah. Mungkin aku sedang ingin membuang pikiran aneh yang sering bekejaran
di kepalaku.
Ketika aku mulai banyak nonton film dan tenggelam di kamar,
mungkin saatnya kamu mengetuk kamarku, dan menyediakan bahumu sebagai tempatku
menangis.
Ketika aku lebih sering tinggal di rumah daripada di kos,
mungkin aku sedang mencari tempat ternyaman. Di samping ibuku.
Ketika aku mulai diam tak bercerita apapun, maklumilah, bukan
berarti aku marah, hanya saja tidak mau berbagi kesedihan.
Ketika kamu mendengarku bernyanyi, mungkin sebenernya kamu
sedang mendengarku mencurahkan isi hati
Ketika aku tertawa dan bercanda dengan yang lain, mungkin aku
sedang mengusir kepedihan.
Ketika kamu melihatku tersenyum dan terlihat bahagia, tak
selalu berarti begitu, hidup tak seperti apa yang terlihat.