November 24, 2014

Apakah Aku Sesinting Itu?

Aku merasa bahwa aku sudah baik-baik saja. Tapi sepertinya aku nggak baik-baik saja. Hari ini dua kali gagal focus. Komen di IG mbak mash "Mbak Mash nitiiiippp" padahal maksudnya "Mbak Mash folbek", nanya ke Mas Anwar judul buku Camilan Inspirasi padahal yang dimaksud buku PNS Introvert

Entahlah. Mungkin aku sedang butuh coklat hangat dan film untuk membuatku lebih baik atau eskrim vanilla coklat lalu menikmati kesendirian dalam kerumuman. 
Rasanya seperti patah hati. 
Ya Allah, aku tau aku mampu, tapi semua terasa tidak mudah.
Semoga Engkau selalu menguatkanku. 
Aamiin

Jika aku bisa lari dari semua ini. Dan jika menangis bisa menyelesaikan semuanya.



November 20, 2014

Menemukan Tulisan Ini

Aku menemukan tulisan ini, di file password kantor. Sepertinya waktu itu aku sedang bingung dengan sesuatu, sepertinya bukan tentang seseorang namun tentang pekerjaan. Lets cekidot!

sepertinya ini hanya akan berhenti sampai di sini
sepertinya semua ini tak kan pernah bergerak kemana pun

apakah aku harus menyerah
apakah aku harus menyudahinya?

Entah, aku masih menanyai semua
pada hatiku pada akal sehatku, jika masih ada

November 19, 2014

Rasanya Malu Banget

Iya, rasanya malu banget kemarin, ketahuan anak-anak sedang membuka youtube, tapi suwer demi Allah aku nggak menontonnya. Setiap pagi aku memang membuka FB kantor, dari sana aku tahu apa yang sedang heboh di sosial media tersebut. Lalu semua link aku buka, aku buka untuk aku baca. Kalau sedang selo aku baca semua, kalau sedang hectic aku baca pas istirahat atau ketika ada waktu yang selo. Sayangnya link yang aku buka kemarin bukan link berita tapi link youtube. -___- tahu kalau link youtube aku nggak bakalan bukalah, orang aku nggak pake headset, bodoh banget kalau aku membukanya karena semua bakalan tahu.

Akhir-akhir ini semangat kerjaku memang sedang sangat menurun. Aku sering buka-buka link yang aku suka. Misal berita, fashion, blog dsb. Tapi aku nggak pernah buka youtube pas jam kerja. Dan selama aku kerja di sini belum pernah nonton vidio di jam kerja, kecuali ada yang kasih link, karena artinya pada saat itu orang lain juga sedang membukanya juga. Jangan heran kalau aku sebel ada yg nonton youtube pas jam kerja, karena pertama bikin internet lemot kedua bikin nggak konsen kerja.

Tapi kemarin itu, hiks aku malu banget karena dikira sedang nonton youtube, mau ngomong aku nggak nonton, aku nggak buka. Ya mana bisa? Orang suaranya banter ke mana-mana. Hwaaa... Jadi ketahuan juga kalau aku sering baca-baca link lain di jam kerja.

Aishhh. Entahlah. Mungkin ini artinya aku harus mengurangi atau menghilangkan kebiasaan membaca artikel di jam kerja. Mungkin artinya aku harus mulai amanah lagi sama waktu kerja, karena memang kelak, waktu kerja juga akan dihisab di akhirat. Atau artinya aku harus mulai memikirkan alternatif lain? Resign misalnya? #eehhh

November 17, 2014

Belum Bisa Move On



Hari Senin,
Ohh hari Senin.
Engkau datang terlalu cepat, menggantikan Minggu.
Bisakah kamu datang lebih telat?
Sekitar 2-3 hari lagi?
Aku masih malas bertemu denganmu.
Aku belum bisa move on dari Minggu.
Aku masih ingin bergelung dengan hari minggu.
Bermanja-manja dengannya.
Bermalas-malasan dengannya di kamarku yang damai.
Senin oh Senin.
Aku malas bertemu dengamu.
Aku maalas menghadapimu yang begitu sibuk.
Yang begitu membosankan dan membuatku tak bersemangat menemuimu.
Senin,
meskipun engkau selalu memberikan harapan baru, namun aku belum bisa dengan bahagia bertemu denganmu. 
Foto diambil dari sini

Ditulis 10 menit ketika sampai di kantor, karena sedang males sama hari Senin :)))

November 11, 2014

Menjahit (Koleksi Musim Pancaroba)

Kurasa, inilah passion-ku yang sesungguhnya.

Hari ini tanggal 10 November 2014, tepat bersamaan dengan hari pahlawan aku memulai kursus jahitku lagi. Iya, lagi. Karena dulu tahun 2011 kalau tidak salah, aku pernah kursus menjahit juga. Dulu lebih intensif dimulai dari hari senin sampai sabtu (atau jumat aku lupa) dari jam 8 sampai jam
12 siang. Namun karena saat itu aku tidak memiliki mesin jahit, dan jadwal kegiatanku sangat padat, mulai dari kursus jait, kursus basa inggris, sampai kerja jadinya kurang optimal dan lupa pelajarannya apa aja. Maklum habis patah hati patah *ujung-ujungnya curhat*. Jadi kurus menjahitku saat itu berakhir begitu saja tanpa bertambah ilmu. Sebenernya bertambah sih, paling enggak aku udah bisa menjalankan mesin jahit manual. 
 
Tahun ini ketika aku sedang sangat bosan sama kerjaan, tiba-tiba temanku ngajakin kursus jait. Tanpa pikir panjang aku iyain aja. Toh tahun ini emang lagi nyari-nyari kursus jahit di Yogyakarta yang diselenggarakan sore hari. Kebanyakan kursus jahit di Jogja yang aku cari di internet cuma tersedia untuk pagi. Ada yang jadwalnya terserah kita, tapi adanya di jalan Kaliurang. OMG! Jauh banget, secara sekarang aku ngelaju nggak kos lagi. Kalau harus menempuh Kantor-Kaliuran-Kulon Progo kayaknya badanku bakal nggak kuat. Alhamdulilahnya tahun ini dapet yang deket kantor, cuma 1 menit dari kantor pake motor. Alhamdulilah banget gak sih? Mataku selama ini ke mana? Nggak liat papan pengumuman itu? Udah gitu, model ibuknya prifat bukan yang bareng-bareng. Keren banget nggak sih? Bayarnya juga cuma 350rb, untuk 3 bulan. Horreee...

Sebenernya butuh waktu sebulan untuk nyiapin mental (hallah) dan juga nggenapin dana. Temenku ngajakin ke kursus itu bulan Oktober dan aku baru siap bulan ini. Giliran aku udah oke, eh temenku yang belum siap. Tapi karena hatiku sudah mantab aku jalani kursus jait ini.

Dan hari ini hari pertama aku kursus jahit, meskipun ibunya keliatan kurang persiapan dan nggak nyiapin materi tapi rasanya senang bhangeeddd! Apalagi aku sudah bisa mengoperasikan mesin lagi. Aku sudah bisa mendeteksi apa yang harus aku lakukan pada mesin jahitku yang hasil jahitannya owol-owolan di bawah. Ternyata kurang kencang di bagian pengaturannya di atas.

Dan inilah hasil rancangan designer kondang @Fatkah Zunarti, S.ant. Wkwkkwkwkw.

Lap meja rancangan designer kondang Zunarti, S.Ant. :))) *baru bisa bikin ini*Dibuat dari sisa kain kaos
Penutup motor, dari dua daster yang udah sobek-sobek :p

November 10, 2014

Wirausahawati Wanne be

Akhir-akhir ini, aku sedang sangat bersemangat dengan urusan @HijabNaziha dan sedang sangat bosan dengan pekerjaanku di penerbitan. Duh dosa banget! Saking semangatnya, bahkan aku bilang ke diri sendiri, kalau sampai awal bulan, semangatku di penerbitan masih ngendur, aku akan bilang ke atasanku kalau aku akan resign per Februari. Fufufufuf, berani nggak ya? Memulai hidup dengan ketidakpastian melepas kepastian yang selama ini kudapatkan? Entahlah. Semuanya masih serba abu-abu.

Untuk membuatku mantab dengan pilihanku, aku mencoba ikut berbagai seminar wirausaha juga. Hanya untuk mengetahui apakah aku tetap bersemangat atau loyo. Termasuk yang terakhir kali aku ikut seminarnya yang Dewa Eka, mengenai 7 kesalahan Fatal yang dilakukan oleh pengusaha pemula. Meskipun isinya nakut-nakutin, bahkan Mas Dewa bilang kalau 3 bulan pertama nggak dapet 10 juta perbulan net. Udah tutup aja usahanya, mending jadi karyawan. Tapi entah kenapa itu nggak aku dengarkan. :))) 
Aku tetep pengen membuka usaha @HijabNaziha-ku. Karena untuk menjadi sukses, hanya butuh satu orang yang percaya bahwa kita akan berhasil, yakni diri kita sendiri.

Mengikuti seminar 7KFPP, membuatku bertemu dengan teman-teman calon pengusaha. Hal ini yang membuatku bersemangat untuk membesarkan usaha @HijabNaziha-ku. Aku bertemu dengan Lulu yang memiliki usaha Nasi Bakar Khas Akhirat asal Magelang, lalu ketemu Mbak Kiki yang memiliki usaha batik yang omsetnya sudah mencapi 10 juta. Juga bertemu dengan Ari yang jualan tas resleting dan aksesoris strowberi. Bertemu dengan Mbak Arin yang memiliki usaha baju muslim juga. Bertemu dengan Mbak Rini, yang masih bingung mau membuat usaha apa, tapi dia juga semakin semangat untuk membuka usaha, bertemu dengan Mbak Ratih yag sama dengan Mbak Rini masih bingung juga. Bertemu dengan Sofya calon dokter yang memiliki usaha Beauty Skin, juga Anisa yang jauh-jauh dateng dari probolinggo ke Jogja cuma buat ikut seminarnya Mas Dewa. Keren banget nggak sih?

Rasanya seneng banget memiliki kenalan seperti mereka. Semoga  silaturahminya lanjut. Dan semoga bisa selalu membakar semangatku. Semoga. Aamiin ^_^

Sayang nggak ada foto yang aku abadikan dari seminar ini. Lain kali akan foto-foto deh kalau ikut seminar lagi :)

Ternyata aku mendapatkan fotonya dari akun twitternya @DewaEkaPrayoga. Ini dia:

Aku di kanan atas pake jilbab biru, paling serius :))


Ini temen-temen baruku, dari ki-ka: Ratih, Lupa namanya, Mas Dewa, Mbak Eris dan Mbak Rini.
Aku nggak punya foto bareng Mas Dewa, karena aku nggak butuh fotonya. Butuh ilmunya aja. Eaak. :p

Ketika Tiwi Resign

Aku pikir ketika Tiwi resign, aku nggak bakalan sedih. Toh, aku sudah ditinggal Nanik, Mpok Tanti, Fato, Mas Bro, Gembel, Sapto, Ara, Deni dan lain sebagainya yang meninggalkanku lebih dulu. Hah! anak kemarin sore itu, mana mungkin membuatku sedih. Wkwkwkkw... Bukan apa-apa sih cuma dari awal aku tau Tiwi datang ke Leutika bukan untuk selamanya, di sini dia hanya singgah. Dia akan pergi sewaktu-waktu dan bahkan mungkin meninggalkanku lebih dulu. Ternyata bener, Tiwi lulus duluan. Jadi ke-resign-annya sebenarnya tidak membuatku kaget.

Waktu aku tau tiwi mau resign, aku biasa aja. Tetep kaget sih, cuma nggak heboh dan nggak lebay. Aku juga nggak seperti yang lain, yang menghitung hari untuk ke-resign-an Tiwi. Ketika dia pamit pun, aku mentertawakannya karena menangis. Bahkan aku mengolok-oloknya. Duh! Jahat banget aku. Waktu di kantor sih aku masih baik-baik saja. Cekakak-cekikik dan mentertawakannya. Pokoknya nggak ada galau-galaunya deh. Toh dari dulu setiap ada yang resign dari kantor aku selalu berpikir: berarti ada kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang lebih baik lagi. Bukan berarti kinerja orang yang resign jelek bukan, namun selalu ada kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang lebih baik. Entah itu optimisku beneran atau sebenernya cuma untuk menenangkan hatiku sendiri.

Tapi ternyata waktu aku naik motor pulang, keluar dari halaman Leutika aku sama galaunya. Aku baru ngerasain, bahwa selama ini Tiwi itu ada di sana. Dia membantuku dalam ngurus banyak hal. Hello Buuukk, kemana aja hey!! Yaahh, walau nggak galau-galau banget sih, nggak kayak yang lain, yang nangis berhari-hari, tapi teteup aku galau. Sampai di rumah pun rasanya masih nggak bersemangat. Mungkin aku galaunya telat.

Keresignan Tiwi ini jadi membuatku berpikir "bagaimana nanti ketika aku resign? Bakalan mewek seperti apa aku? Kuat nggak aku mengatakan perpisahan sama mereka?" Hah! Aku sedih banget ngebayanginnya. Oke! Aku bakalan masih bisa ketemu mereka, tapi bagaimana pun aku bakalan merindukan mereka, merindukan pekerjaan di Leutika, merindukan canda tawa dengan mereka. Aku bakalan kangeennn. *kok jadi negemengin diri sendiri sih?* oke back to Tiwi. Ya intinya sih aku tetap tidak setegar yang aku duga, lalu mengingatkanku pada rencana resignku dari Leutika.

Seperti statusku di BBM Kita nggak bisa memilih siapa yang pergi dan siapa yang akan tinggal. Tapi kita masih bisa mempertahankan persahabatan selama kita mau mempertahankannya #TsaaahBanget. Dan sesedih apapun perpisahan dengan seorang teman, kita tidak bisa memaksanya untuk tinggal, karena dengan begitu artinya kita menghalanginya untuk berkembang. *cie banget kata-kataku*

Pokokke seng Ciayo ya Wik, aku tahu kamu punya banyak mimpi. Seng cemungud! Kami di sini mendukungmu *hallah*

Kesanku buat Tiwi: Kamu itu muda tapi bisa diajak berpikir dewasa. Kedewasaanmu bahkan bisa melebihiku. Kamu ngemong bahkan sama yang lebih tua. Dalam sebuah pertemanan di kantor, kamu itu ibarat mayones dalam sebuah salad, menyatukan semua rasa yang ada di dalamnya. Jadi semua terasa enak, alias tentrem pertemanannya.



*ditulis malam hari di hari yang sama ketika Tiwi resign, baru sempat diposting hari ini :D