Jadi gengs, ketika sekarang teman-temanku mengidolakan para k-pop idol dan berusaha untuk meracuniku, aku ngerasa nggak tergoda. Bukan karena merekanya jelek, tapi kayaknya nggak ada darah fanatisme yang mengalir dalam darahku. Wkwkwkwk. Pernah ngefans sama duta aja cuma kurang lebih 1 tahun. Kemudian setahun kemudian aku sudah lupa pernah ngefans sama dia. Diajakin ngobrol tentang Duta malah bingung. Wkwkwkw
Aku tahu mengidolakan dan ngefans sama idola itu seru, bikin berbunga-bunga dan bahagia, tapi juga bikin sedih dan juga kepikiran. Mirip bangetlah sama jatuh cinta. Mengidolakan artis atau idol juga bisa bikin ambisius, bikin semangat dan punya banyak tenaga. Tapi ntah kenapa aku nggak pernah tertarik. Seberapa sering dan gettol mereka membicarakan idola mereka aku nggak tertarik. Dan aku nggak mau pura-pura tertarik hanya demi menyenangkan teman-temanku.
Karena alur fanatismeku sama Duta itu dari mencintai lagunya dulu baru bandnya lalu ke duta-nya, jadi aku berpikir bahwa mejadi fans idol k-pop itu juga begitu. Masalahnya sudah sekitar 7-5 tahun belakangan ini aku jarang mendengarkan music, baik musik barat maupun music korea. Akhir-akhir ini aku memang mendengarkan music lagi, tapi hanya untuk lagu yang liriknya punya affirmasi bagus. Karena itulah kurasa aku nggak pernah ngefans sama idol baik kpop maupu idola manapun.
Kadang aku memang jatuh cinta sama artis korea, biasanya karena drakor yang aku tonton, tapi seiring berjalannya waktu biasanya cintaku memudar. Cinta sama mereka pun nggak sampai yang ngefaaannnsss banget sampai bisa membuatku ambis dan bersemangat, kayak teman-temanku yang mengidolakan idol-nya. Hanya sekedarnya saja, pengen posting fotonya di feed ig, udah gitu aja. Habis itu beberapa bulan kemudian aku sudah lupa.
Serius aku bahagia untuk teman-temanku ini, karena mereka punya penyemangat hidup. Kadang aku juga merasakan kegembiraan mereka ketika melihat kebahagiaan mereka, tapi kalau aku harus ke dunia fanatisme itu kok kayaknya susah. Hehehe...
Tapi aku tetep sarangheyoooo...