June 14, 2022

Teman karib

Ketika umurku dua puluhan akhir aku menyadari satu hal, terkadang teman yang kamu anggap teman karib tidak mengganggapmu teman karibnya. Dan teman yang kamu anggap teman biasa ternyata menganggap kamu teman karibnya. Lucu dan aneh ya? Bagiku ini lucu sih


Aku menyadari ini ketika ada seorang mbak kost yang kuanggap teman karibku, tapi ternyata aku tidak ada di dalam daftar teman karibnya. Aku lupa sih kejadian apa yang bisa membuatku berkesimpulan seperti itu, tapi kenyataannya begitu. Lalu ada juga teman yang kuanggap biasa saja bahkan aku sudah mengkategorikannya dalam "teman yang dulu kukenal". Tapi dalam kurun waktu yang agak lama dari pertemuan terakhir kami dia bilang "pengalamanku di dunia itu memang nggak banyak, tapi dari yang nggak banyak itu aku bisa memperoleh teman karib seperti kamu dan ... (dia menyebut salah satu teman kami)". Saat itulah aku sadar ternyata selama ini dia menganggap aku teman baiknya. Kuterhura mendengarnya dan saat itu aku berharap semoga aku tidak pernah mengindikasikan bahwa aku hanya menganggapnya teman biasa, karena ternyata itu cukup mematahkan hati. Dan semoga aku tidak akan pernah menyia-nyiakannya


Jadi bertepuk sebelah tangan itu tidak hanya melulu urusan hati antara lelaki dan perempuan, tapi urusan (hati) pertemanan pun bisa saja terjadi. Dan karena kejadian itu akhir-akhir ini kadang aku bertanya-tanya ke diri sendiri "apakah dia menganggapku teman karibnya? Apakah dia masih menganggapku teman karibnya?" Ke beberapa teman yang kuanggap teman karibku. 







No comments:

Post a Comment