Bersyukurnya aku memiliki blog ini. Aku juga bersyukur pernah menulis bersama penamerah. Tapi aku juga menyesal telah melewatkan lebih banyak waktu tanpa menulis. Walau dulu sering menulis dengan terpaksa hanya karena memenuhi tugas penamerah sekarang aku bersyukur. Karena aku bisa membaca apa yang kupikirkan atau kurasakan waktu itu.
Terkadang saat kubaca ulang tulisanku aku merasa seperti berkenalan dengan orang baru, karena aku benar-benar lupa pernah menuliskannya. Tapi terkadang aku ingat saat menulis itu, kenapa aku bisa nulis seperti itu, apa yang membuatku menulis seperti itu, apa yang mempengaruhiku, apa yang kutiru, apa yang kurasakan saat itu, apa yang kupikirkan saat itu. Banyak kenangan yang lalu berkelebat di hati atau pikiran.
Di sisi lain aku juga merasa sudah banyak berubah. Aku sudah tidak seperti dulu. Banyak yang dulu kuanggap penting sekarang tidak lagi. Sekarang sudah agak lebih dewasa. Kalau aku nggak banyak menulis mungkin aku tidak akan menyadari hal ini. Aahhh, aku jadi pengen punya temen nulis kayak pena merah lagi. Bikin lagi kuy.. 😜😜
Terkadang saat kubaca ulang tulisanku aku merasa seperti berkenalan dengan orang baru, karena aku benar-benar lupa pernah menuliskannya. Tapi terkadang aku ingat saat menulis itu, kenapa aku bisa nulis seperti itu, apa yang membuatku menulis seperti itu, apa yang mempengaruhiku, apa yang kutiru, apa yang kurasakan saat itu, apa yang kupikirkan saat itu. Banyak kenangan yang lalu berkelebat di hati atau pikiran.
Di sisi lain aku juga merasa sudah banyak berubah. Aku sudah tidak seperti dulu. Banyak yang dulu kuanggap penting sekarang tidak lagi. Sekarang sudah agak lebih dewasa. Kalau aku nggak banyak menulis mungkin aku tidak akan menyadari hal ini. Aahhh, aku jadi pengen punya temen nulis kayak pena merah lagi. Bikin lagi kuy.. 😜😜
No comments:
Post a Comment