Hai hai hai. Assalamu'laikum.
Lagi-lagi aku akan posting tulisan untuk tugas pena merah. Sayangnya kali ini tugas penah merah sungguh berat, karena harus membahas kain Indonesia. Ini semua gara-gara di @deenieka yang ngusulin untuk menulis tema ini. Meskipun kuliah di antropologi budaya, aku bukan seseorang yang tahu banyak tentang kebudayaan. Aku memang mempelajari beberapa etnografi di Indonesia, tapi cuma etnografi beberapa suku bangsa, bukan semuanya.
Dan tentang kain? Well, itu cuma sebagian keciiillll dari budaya material dari sebuah kebudayaan. Dan kain yang kuketahui, aku cuma tahu kain ulos dari Batak. Aku ingat bahwa ulos sangat penting bagi mereka, tapi aku lupa penting dalam hal apa, kalau nggak salah di pernikahan kain ulos wajib ada. Tapi aku cuma ingat sebatas itu.
Selain itu aku tahu tentang tenun. Kain tenun ada di banyak budaya. Di suku Dayak di Kalimantan ada, di NTB ada, sepertinya di NTT juga ada. Untuk kain yang satu ini, maaf banget aku nggak tahu sama sekali. Aku cuma tahu kalau harganya mahal karena pengerjaannya yang masih tradisional dan membutuhkan waktu lama. Harga kain tenun mencapai ratusan sampai jutaan rupiah.
Tapi yang menyenangkan adalah, aku punya kain tenun asli. Aselli pemirsah! Dibuat oleh orang NTB, oleh-oleh temanku waktu penelitian di sana. Tidak lebar tapi aku suka. Aku yakin harganya puluhan sampai ratusan. Awalnya aku bingung akan kugunakan sebagai apa, sebab terlalu pendek dan terlalu lebar untuk syal. Akhirnya aku menggunakannya untuk sajadah. Dan menurutku pas sekali. Karena tahu mahal, aku hanya menggunakannya kadang-kadang saja. Hehehehe...
Selain ulos dan tenun, kain asli Indonesia adalah batik. Thanks Malaysia for making me loving batik. Kalau bukan karena mau dicuri malaysia mungkin aku tidak akan secinta ini. Emmm, dulu sih suka, tidak malu menggunakannya, nggak nganggep "batik untuk orang tua" tapi aku tidak cinta, hanya sebatas suka. Kalo sekarang sih, lebih cinta digandingkan dulu, meskipun nggak cinta-cinta amat sih. Tapi cinta. Ahahhaaha. Ngomong apa sih mbaakkk?
Aahhh, sudahlah. Kali ini postinganku sungguh nggaakk penting banget! Masih terlalu me centris. Maaph. Sudah dulu ya.
Wassalamu'alaikum wr wb.
Lagi-lagi aku akan posting tulisan untuk tugas pena merah. Sayangnya kali ini tugas penah merah sungguh berat, karena harus membahas kain Indonesia. Ini semua gara-gara di @deenieka yang ngusulin untuk menulis tema ini. Meskipun kuliah di antropologi budaya, aku bukan seseorang yang tahu banyak tentang kebudayaan. Aku memang mempelajari beberapa etnografi di Indonesia, tapi cuma etnografi beberapa suku bangsa, bukan semuanya.
Dan tentang kain? Well, itu cuma sebagian keciiillll dari budaya material dari sebuah kebudayaan. Dan kain yang kuketahui, aku cuma tahu kain ulos dari Batak. Aku ingat bahwa ulos sangat penting bagi mereka, tapi aku lupa penting dalam hal apa, kalau nggak salah di pernikahan kain ulos wajib ada. Tapi aku cuma ingat sebatas itu.
Selain itu aku tahu tentang tenun. Kain tenun ada di banyak budaya. Di suku Dayak di Kalimantan ada, di NTB ada, sepertinya di NTT juga ada. Untuk kain yang satu ini, maaf banget aku nggak tahu sama sekali. Aku cuma tahu kalau harganya mahal karena pengerjaannya yang masih tradisional dan membutuhkan waktu lama. Harga kain tenun mencapai ratusan sampai jutaan rupiah.
Tapi yang menyenangkan adalah, aku punya kain tenun asli. Aselli pemirsah! Dibuat oleh orang NTB, oleh-oleh temanku waktu penelitian di sana. Tidak lebar tapi aku suka. Aku yakin harganya puluhan sampai ratusan. Awalnya aku bingung akan kugunakan sebagai apa, sebab terlalu pendek dan terlalu lebar untuk syal. Akhirnya aku menggunakannya untuk sajadah. Dan menurutku pas sekali. Karena tahu mahal, aku hanya menggunakannya kadang-kadang saja. Hehehehe...
Selain ulos dan tenun, kain asli Indonesia adalah batik. Thanks Malaysia for making me loving batik. Kalau bukan karena mau dicuri malaysia mungkin aku tidak akan secinta ini. Emmm, dulu sih suka, tidak malu menggunakannya, nggak nganggep "batik untuk orang tua" tapi aku tidak cinta, hanya sebatas suka. Kalo sekarang sih, lebih cinta digandingkan dulu, meskipun nggak cinta-cinta amat sih. Tapi cinta. Ahahhaaha. Ngomong apa sih mbaakkk?
Aahhh, sudahlah. Kali ini postinganku sungguh nggaakk penting banget! Masih terlalu me centris. Maaph. Sudah dulu ya.
Wassalamu'alaikum wr wb.
hehehe.. ini ide yang paling aku suka je.. :D
ReplyDeleteTapi susaahhh
Delete