Dear BajuPelangi
Aku tahu kamu tidak bisa membaca surat ini tapi aku dengan konyolnya tetap menulis surat untukmu, itu karena aku perlu bicara padamu.
Kamu tahu? Kamu adalah segalanya bagiku (dalam urusan penghasilan ya) satu-satunya sumber penghasilanku, jadi jangan heran kalau aku sangat mencintai dan memperhatikanmu. Meluangkan banyak waktu untuk memikirkanmu. Memikirkanmu untuk kemajuan dan tumbuh kembangmu.
Tapi yang membuatku sedih adalah akhir-akhir ini kamu tampak lesu. Tiga sampai empat bulan terakhir ini, wa, bbm atau Line yang masuk untuk menanyakanmu sangat berkurang di bandingkan dulu. Ini beda dengan setahun keberadaanmu. Sungguh aku merindukan kamu yang dulu.
Aduh, maaf kalau aku terkesan menyalahkanmu. Satu-satunya orang yang seharusnya disalahkan karena ketakberkembanganmu adalah aku. Jadi maafkan aku. Mungkin aku kurang upgrade ilmu. Mungkin aku kurang rajin mengurusimu, mungkin aku kurang memperbaiki marketingmu, mungkin aku terlalu asyik dengan hal-hal tak bermanfaat yang tak ada hubungannya denganmu.
Dear BajuPelangi
Tapi kamu jangan khawatir, aku tak akan meninggalkanmu. Aku tak akan membiarkanmu lesu lalu pelan-pelan mati tanpa memperjuangkanmu.
Kuharap berita ini bisa membuatmu bahagia. Satu bulan terakhir ini aku sibuk upgrade ilmu untuk memperbaiki marketingmu. Kamu tahu ke mana aku harus cari ilmu itu? Ke Magelang. Dua jam perjalanan dari Kulonprogo. Dan setiap kali pulang dari belajar, tulang punggung yang dulu jadi salah satu sebab aku keluar dari kerjaan kembali mengganggu. RASANYA, wow banget. Gak perlu digambarkan.
Yang jelas setelah usaha ini, aku berharap kamu segera membaik dan tak lesu lagi.
Yang selalu memikirkanmu
Your owner
No comments:
Post a Comment