Pernah nggak sih kamu berada dalam posisi kepepet? Aku sering, kadang justru
memanfaatkan situasi ini untuk sebuah tujuan. Seperti sekarang, saat DL lomba
#UltahBlogEmakGaoel sudah mepet, aku baru membuat sebuah tulisan. Kalau sudah
mepet begini biasanya inspirasi justru lebih mengalir, sifat perfectionisku pun
bisa ditahan. Mungkin karena saat sedang kepepet kita mengerahkan segala
kemampuan kita untuk mencapai apa yang kita kehendaki. Tiba-tiba kita jadi
lebih kreatif, lebih smart, lebih berani, lebih kuat, lebih gesit, dsb. Saat
sedang kepepet kita mampu mengeluarkan seluruh potensi yang tersembunyi dalam
diri kita.
Gambar aku ambil dari sini |
Lihat gambar itu. Nyesek banget ya ngeliatnya? Hanya untuk membeli sendal
saja orang ini tidak mampu. Dia dengan kreatif memanfaatkan botol minum bekas
untuk alas kaki. The power of kepepet yang membuatnya bertindak seperti itu.
Saat pertama kali melihat gambar itu, aku merasa sediiih banget, selain itu
aku juga merasa sangat beruntung. Kemiskinan yang pernah aku alami ketika
kecil, tentu tidak sebanding dengan yang dialami oleh orang itu. Melihat gambar
itu juga membuatku mengingat masa lalu. Tidak sama sih, tapi mempu membuatku
bernostalgia. Waktu remaja aku sering merasa bahwa kehidupanku cukup
menyedihkan karena keluargaku tidak memiliki cukup uang. Sekolahku dan
saudara-saudaraku dibiayai oleh budhe-budheku dan simbahku. Karena aku tahu
keluargaku tidak memiliki cukup uang, aku tidak pernah meminta barang
aneh-aneh. Yang sering aku minta adalah apa yang aku butuhkan, itu pun
terkadang Bapak kerepotan untuk mewujudkannya.
Waktu SMP saat semua temanku memakai sepatu eagle (sepatu yang umumnya
dipakai waktu aku SMP), Bapak tidak mampu membelikannya. Bapak hanya mampu
membelikan sepatu seharga sepertiga sepatu eagle. Jadi sepatuku bentuknya
paling aneh dibandingkan sepatu milik teman-temanku.
Itu masih beruntung. Saat kelas 3 SMP, saat sepatuku yang seharga 9000 itu
rusak aku harus memakai sepatu bekas sepupuku yang sudah bolong diujungnya. Apa
aku tidak malu memakai sepatu bolong? The power of kepepet yang membuatku tidak
malu saat memakainya. The power of kepepet juga yang membuatku akhirnya
berpikir kreatif untuk menambalnya dengan kain yang berwarna sama dengan sepatu.
Jika teman-temanku tidak benar-benar memperhatikan mereka tidak akan
menyadarinya.
Karena keadaan ekonomi keluarga itu aku merasa tidak gaul saat SMP, bahkan
bisa dibilang aku minderan. Bagaimana mau merasa gaul, kalau memakai sepatu
yang umumnya dipakai teman-temanku saja aku tidak bisa? Tapi aku menanamkan
semangat pada diriku sendiri, walau kamu miskin, walau kamu tidak gaul, tapi
kamu tidak boleh bodoh kamu harus smart. Memang tidak smart banget sih, namun aku cukup bersyukur
karena semangat belajarku mampu membuatku masuk ke SMA favoritku. Semangat
belajar yang dibakar oleh keinginan memperbaiki nasib juga mampu mengantarkanku
kuliah di UGM.
Saat ini ekonomi keluargaku sudah membaik, namun
posisi kepepet secara finansial di masa lalu itu selalu membekas di hati. Aku
tidak menyesali masa laluku karena masa laluku membentuk diriku yang sekarang. Kenangan masa lalu membuatku selalu
hati-hati dan smart saat menggunakan uang. Kenangan masa lalu itu cukup bisa
menjadi bahan bakar yang ampuh saat semangat meraih mimpi meredup.
Jadi, syukurilah saat kamu berada dalam kesusahan atau posisi kepepet,
karena Allah ingin kamu mengeluarkan kemampuan besar yang tersembunyi di dalam
dirimu. ^^V
Sumber gambar:
Masihkah Kita Tidak Mau
Bersyukur? (http://alhikmahdua.net/masihkah-kita-tidak-mau-bersyukur/)
Blogpost ini
diikutsertakan dalam Lomba Ultah Blog Emak Gaoel
Terdiri dari 496 kata.
No comments:
Post a Comment