Malam ini aku kembali teringat masa lalu. Masa-masa ketika hidupku susah banget karena keadaan ekonomi yang sangat terbatas. Kalau diingat-ingat lagi rasanya sangat bersyukur dengan keadaan yang sekarang ini. Alhamdulilah, alhamdulilah banget nggak harus mengalami hal itu seumur hidupku.
Dulu memang susah, tapi waktu itu tidak merasakan susahnya. Aku juga tetap menikmati hari-hariku. Tidak merasa menjadi manusia paling nelangsa. Tapi semua serba terbatas. Mau makan mikir, mau beli sesuatu mikir, mau main mikir, semua serba dipikirkan, demi kelancaran. Sekarang ketika mengingat-ingat masa itu, aku selalu berdoa semoga tidak pernah kembali ke saat-saat kekurangan itu.
Lalu ketika saat ini, ketika bisa mencari uang dengan jauh lebih mudah. Mau beli apa-apa lebih longgar dibandingkan dulu. Ketika Allah ngasih kepercayaan memegang sebuah pekerjaan, kenapa terkadang aku masih mengeluh, dan selalu merasa kurang? Kenapa masih sering mengeluh? Bukankah hari ini jauh, jauh lebih baik dibandingkan dulu? Bukankah hari ini berkali-kali lebih mudah dibandingkan dulu?
Dulu waktu SMP, hanya demi membeli bedak saja aku harus nabung sebulan, tidak jajan di kantin. Mau beli parfun juga demikian. Mau beli tas, harus nabung berbulan-bulan. Ya Allah, maafkan hamba yang masih sering merasa kekurangan. Maafkan hamba yang sangat tamak. Maafkan hamba yang tidak mensyukuri rejekimu yang sangat besar. Maafkan jika hamba belum bisa mengelola uang yang kau percayakan padaku. Maafkan hamba. Semoga Engkau masih bersedia memberiku kesempatan.
Dan malam ini, ketika aku menuliskan ini, semoga aku bisa mewujudkan keinginan ibukku. Bukankah ini hanya seperti menahan diri ketika dulu aku ingin membeli baju? Semoga tulisan ini bisa sebagai pengingatku untuk terus konsisten.
Yang belajar lebih baik.
@fatkah
No comments:
Post a Comment