July 28, 2023

Apakah Aku Toxic Positivity?

Aku penasaran apakah aku termasuk orang dalam kategori toxic positivity? Beberapa hari yang lalu temanku mengunggah tentang toxic positivty dan aku membacanya, lalu aku bertanya-tanya apakah aku dalam kondisi seperti itu? Sebenarnya aku sudah pernah mendengar tentang toxic positivty ini namun aku belum paham benar.


Sejak membaca ulang buku seri the secret (yang ada the magic, the hero, the power dll) aku mulai belajar untuk menjadi pribadi yang positif. Aku juga berusaha untuk menyaring/filter apa yang masuk dalam diriku. Apa yang kudengar, apa yang kulihat dan apa yang aku baca dan juga apa yang aku bicarakan. 


Memfilter apa yang aku dengar ini kadang membuatku merasa kesal kalau ada orang yang curhat hal yang menjengkelkan yang diulang berkali-kali (padahal cerita yang sama). Kenapa hal itu harus diulang-ulang? Aku akan mendengarkan jika itu bukan sesuatu yang diulang-ulang. Karena pengulangan cerita adalah memberikan energi lebih banyak ke hal itu. Bukanlah lebih baik kalau hanya diceritakan sekali, lalu focus ke hal lain yang lebih membahagiakan.

Sejak menulis jurnal syukur ada satu hal yang aku sadari "kadang ada satu hal kecil yang bisa kamu exagerate dan itu bisa membuat satu harimu jadi indah (atau indah sekali). Dulu ketika aku mengalami masalah dengan rasa ketidakpercayaan diriku, aku sering menjumpai hal kecil yang menganggu di hati, yang kuanggap merusak satu hariku. Namun dengan menulis jurnal syukur, sekarang kebalikannya. Aku bisa membesar-besarkan hal kecil indah untuk membuat satu hariku menyenangkan dan membahagiakan. 


Nah aku berharap orang yang mengulang-ulang cerita menyedihkan/menjengkelkan itu berhenti mengulang, lalu belajar mengalihkan focus ke hal yang lebih baik yang dia alami di hari itu. Aku tidak melarang dia mengabaikan perasaan jengkel, sedih atau marahnya, aku hanya berharap dia tidak MENGHABISKAN energi dia ke hal itu. Karena aku yakin selalu ada hal baik yang terjadi setiap harinya. Jika memang tidak ada, boleh saja merasakana perasaan negatif itu dalam sehari, dua hari atau tiga hari, tapi lalu lepaskan. Tergantung kasusnya, tapi jangan lupa sisihkan ruang untuk merasakan bahagia dan syukur, supaya tidak semakin parah perasaan negatifnya.

Dan semoga hal ini tidak termasuk toxic positivity.