Mellow galow konyol gimanaa, gitu

Ini adalah kejadian nyata, di dalamnya tidak ada rekayasa sedikitpun (kecuali pelebayan dari blogger konyol). Siapkan tisu kemungkinan anda akan ikut menangis bersama tokoh2 di dalamnya. Untuk membawa anda kepada suasana yang sesungguhnya, saya akan menggambarkan settingnya. Saat itu adalah sabtu malam, sekitar pukul 7 - 9 malam, di sebuah kamar yang gelap, di temani hujan yang lumayan lebat. Seseorang tengah mellow galao…

A : #pegang HP pencet sebuah nomer, call somebody

D : assalamu’alaikum

A : wa’alaikum salam (almost couldn’t be heard)

Hening beberapa saat. D menunggu A untuk bicara. A tak bisa bicara sedikitpun.

D : kamu kenapa?

A : #diam tidak bisa bicara, Cuma sesenggukan konyol

D : ada yang sakit?

A : enggak #masih susah ngomong

D : tentang kerjaan?

A : bukan #tetep susah ngomong

D : patah hati?

A : iya…

D : wkwkwkwkwkwkw… #tanpa rasa dosa

Setelah beberapa saat, akhirnya…

A : ahahahahaha… #terpaksa ikut tertawa

Dan sayangnya, saya masih tetap mencintai mereka. Manusia-manusia yang langsung tahu ada sesuatu yang tidak beres ketika seorang teman sms dan bilang ingin telfon. Dan demi mereka, manusia-manusia yang mencintai saya apa adanya, tidak akan saya biarkan diriku down karena urusan nggak penting. 

Borobudur dan Kebiasaan Mandi

Hari kedua saat membantu dapur umum untuk pengungsi merapi tahun 2010, terjadi percakapan ini:

Teman    “dulu Borobudur itu ada di tengah danau, jadi kayak teratai di tengah air”

Aku         “itu membuktikan kalo air tanah di bumi ini semakin berkurang. Makanya kita harus berhemat air, mandi itu cukup sekali saja” à bermaksut Cuma bercanda

Teman    “aku sudah yaa…” à dibalas serius dan bangga.

Aku         “hahahaahaha..”

Teman    “eh, tenanan kok”

Baiklaaahhhhh, kasus ditutup.

Bokep VS Lugu

This is the funniest story at my office. Paling tidak ini versiku. At least bisa bikin pagiku cukup berwarna karena ngakak-ngakak nggak jalas. Baru terjadi hari ini sih, so masih fresh from the oven banget lah.

Kehebohan ini terjadi ketika temen satu kantorku membuat status YM seperti ini

“hari senin jalan macet, hari sabtu liat bokep. kamu itu sok banget, wajah pas-pasan ngaku paling cakep.”

Oke, it’s shocking me. Nggak papa, kalo yang membuat status adalah manusia konyol nggak peduli sama image, atau manusia tampang2 bokep kayak temen2ku yang lain. Lhah ini? Bukan sodara-sodara! Dia! Perempuan ini! tipe alim, rajin sholat tepat waktu dan lil bit lugu. Orang aku aja setengah nggak percaya baca tuh status. “Beneran nggak sih itu?” Sampai aku tanya ke temenku yang lain. Temenku bilang, “bokap mbak, bukan bokep”.

Dan kemudian si pembuat heboh keluar dari pertapaannya.

Aku        : itu statusmu beneran? dirimu tau artinya bokep nggak sih? *iseng tanya

Dia          : emang artinya apaan sih? aku kan cuma kopas *dengan wajah polos

Aku        : *terlempar dari kursi

Orang seruangan kontan ngakak semua. Anak design keluar. Si tersangka segera lari ke laptop dan menghapus status YM nya, setelah tau artinya tentu saja. Anak-anak yang belum baca status tersebut, terpaksa kecewa.

Dan aku pun teringat pada nasehat dosenku yang super gendeng tapi sering benar itu. Beliau bilang “jadi orang itu nggak boleh lugu-lugu, nanti kamu dibohongi sama anakmu”

Dan pembicaraan ini pun ter-imaginasikan di benakku.

Ibu         : mau kemana nak?

Anak      : mau nonton bokep bun

Ibu         : oke deh nak, ati2 di jalan ya nak. Jangan lupa bawa bekal

Dunia Ini Adil

Waktu itu aku dan salah satu teman terbaikku sedang duduk-duduk di kedai kami. Seperti biasa, kalo dua perempuan sedang ngerumpi pasti nggak jauh-jauh dari cowok. Tiba-tiba, pembicaraan ini muncul 

Aku : Kasian lho dia itu, banyak cewek-cewek yang suka sama dia, tapi dia malah cinta mati sama cewek yang udah tunangan. Udah gitu ceweknya cuek habis pula.

Temenku: dunia ini nggak adil ya?

Aku : justru adil

Temenku: lha?

Aku: bahkan cowok ganteng pun patah hati

Bedua: wkwkwkwkkw... #ngekek2 nggak jelas

(Mbah) Amat Banyak

Ini obrolan konyol lebaran 2 tahun yang lalu 2010. Waktu itu di ruang tengah ada ibukku dan ponakanku, Mela (4 tahun)
Waktu itu Ponakanmu Mela ngeliat Simbah putrinya yang sedang berdandan, otomatis bertanya


Mela: arep neng ndi yang? (mau ke mana yang?) --> mupeng pengen ikut
Ibukku: Neng nggone Mbah Amat rasah melu (ke tempatnya Mbah Amat nggak sudah ikut) --> sewot, tau cucunya mau ikut
Mela: ooo kwi seng, Amat banyak menghias angkasa, aku ingin --> cuek nyanyi


Aku dan adikku di kamar: wkwkwkwkwkwk....