October 15, 2012

It's not easy

Being single at my age is not easy. Di seumuran saya yang hampir semua teman sebaya sudah menikah, bisa dibilang sangat sulit. Bertemu dengan teman yg sudah lama nggak ketemu akan ditanya "berapa anaknya?" Iyuh, what I have to say cin? Tiga, dua, satu, atau belum? Kl dijawab "belum" nanti dikira aku sudah menikah, tapi belum punya anak. Kalo dijawab langsung "aku belum menikah" pasti mereka langsung jatuh ibaaa.. Aaaarrggghhh. Nyebelin banget nggak sih?

Kadang kalo ketemu tetangga, mereka juga cerewet. "Kapan mbak?" Iyuuuhhh. Begitu mereka tanya seperti itu, saya sudah tahu kemana larinya pertanyaan itu. Hiks. Lebih heboh lagi kalo lagi ada acara keluarga, acara nikahan, hajatan, rewangan. OMG, that such a hell for me. Ups, sorry to say, but that's not my favorite moment.

Kadang sih sedih juga, kadang desperate juga, tapi mau gimana lagi? Masak mau nangis terus, mau sedih terus? Kalo mau menghujat, menghujat sapa? Tuhan? Seringnya justru berakhir pada menyalahkan diri sendiri, mungkin ada dosa di masa lalu yang saya lakukan, mungkin Tuhan belum memaafkan saya. Kalo lagi positive thinking, mungkin Tuhan sedang mempersiapkan orang yang sangat spesial, sehingga butuh waktu ekstra dibandingkan teman-teman yang lain, atau kalau enggak, karena cuma saya yang bisa menghadapi ujian seperti ini. Ecieh.

Tapi gimana pun, setegar apapun seseorang menghadapi ini, terkadang hal ini bikin galau, bikin gak tenang. Bikin pikiran-pikiran konyol keluar. Jadi maklumilah ketika ada orang yang melakukan hal-hal konyol untuk mengakhiri masa lajangnya.

Salah satu temen deketku juga pernah terbersit ide super konyol, yang langsung kami cegah waktu itu. Apakah ide konyol itu? Dia mau menyebarkan fotonya di pesantren-pesantren. Wkwkwkw, konyol kan? Tapi sekaligus miris. Katakanlah, kami adalah perempuan2 desperate yang super konyol. Padahal temenku ini cantik lhoo, dia melakukan itu karena ada temannya sukses minta jodoh sama ustad. Tapi demi menjaga dia dari hal-hal yang tidak diinginkan, kami mencegahnya mati-matian, walau sebenernya saya kurang yakin dia akan benar2 melakukannya. Kemungkinan dia menyatakan itu cuma buat lucu-lucuan di ntara kami yang lajang ini. Tapi secara ide konyol itu pernah terlintas dalam benaknya, mungkin dia sedang galau jodoh.

Sama halnya dengan temanku ini, sayapun kadang desperate. Kadang pikiran konyol mungkin, kadang saking desperatenya ngarep sedang jalan ke mall dan tiba2 ada pangeran datang melamar, jatuh cinta sejak pandangan pertama (muntah dulu ya, keseringan nonton film) atau kadang kepikiran nikolas saputra kembali normal dan melamarku tiba-tiba (okebaiklaaah, mulai nggak relistis, kalian boleh benar2 muntah).

Tapi hal konyol yang sepertinya akan benar-benar saya lakukan adalah mencari jodoh di wesite jodoh. Wkkwkkwkw.. Yang setuju boleh angkat jempol kaki, yang nggak setuju kalian boleh mencibir, tapi jangan iri kalo saya bakalan dapet cowok super ganteng. Ekekekek. Oke sebenernya, saya selalu menolak untuk dijodohkan, baik sama ortu atau sama temen. Cuma kenalan sama orang melalui dumay kayaknya asik juga tuh. Eekkekeke. Please, doakan sayah!!



Ditulis pada saat super duper desperate akan ditinggal salah satu teman menikah (lagi). Dipost hari ini :)

No comments:

Post a Comment