July 25, 2012

Orang Tua Kolot


Kadang orang tua punya keinginan sendiri tentang hidup yang kita jalani? Ya nggak? Padahal ini adalah hidup kita, kita yang menjalai, tapi terkadang mereka nggak mau tau. Syukur alhamdulilah, orang tuaku bukan tipe yang seperti itu. Dan karena orang tuaku bukan tipe orang tua yang kolot, kadang aku tidak bisa berempati pada teman-teman yang mengalami hal itu. Eemmmm.... Sebenarnya bisa sih, cuma terkadang nggak habis pikir, nggak masuk di akal saya dan hanya membatin "kok bisa sih?", "ya ampun kasian sekali", "betapa beruntungnya saya punya ayah dan ibu seperti punyaku"

Ibuku bukannya nggak kolot sama sekali, atau nggak pernah memaksakan keingianan sama sekali, kadang ibuku melakukannya, cuma nggak se-extreme orang tuanya temen-temenku, yang misalnya menjodohkan, atau menentukan karier mereka, menentukan sekolah mereka, dan menetukan masa depan mereka. Saya ngerti sebenernya orang tua melakukan itu hanya karena mereka menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Mungkin itu didasarkan pada pengalaman mereka, tapi terkadang anak memiliki keinginan sendiri atau pengalaman sendiri yang membuat mereka mengambil keputusan yang berbeda dengan orang tua.

Ibuku kadang melakukannya, beliau sering memaksaku sahur. (Penting banget nggak sih, info ini?) Saya tahu itu cuma sahur, tapi kadang nyebelin juga lho, sebab ibukku suka maksa. Beliau kadang nggak ngerti kalo anaknya ini kalo sahur malah perutnya nggak nyaman, pengen muntah, bikin pengen keluar dahak terus, dll. Itu berdasarkan pengalamanku, so I prefer to not sahur, but ibukku nggak mau tahu. Kalo pas puasa ya harus sahur. Tapi saya jadi ngerti bagaimana rasanya punya orang tua kolot dan nggak menginginkan yang terbaik untuk mereka (menurut versi mereka tentu saja). Yah, nggak papalah, ibukku masih tetap yang terbaik kok, paling tidak dia tidak menjodohkanku dengan seseorang yang nggak saya cintai.. :p



1 comment:

  1. wah,,nek aq yg nyuruh km sahur ndak jd ibu kduamu mbk,ekeke..

    ReplyDelete