September 16, 2013

Alkohol itu Bernama Cinta

Aku pernah menerka-nerka tentang arti sebuah senyuman. Aku pernah menerka-nerka tentang arti sebuah tatapan mata. Aku pernah menjadi kegeeran karena terkaanku itu. Aku pun pernah menyangka seseorang juga menyukaiku dari tatapan mata dan senyumnya. Bahkan tidak hanya sekali. Itu adalah saat-saat di mana aku berada dalam pengaruh alkohol cinta. Alkohol paling ampuh di dunia, yang pengaruhnya juga paling dahsyat. Bisa membuatmu berhalusinasi, membuatmu bahagia dan bersedih bahkan untuk alasan tidak jelas atau alasan konyol atas imajinasi yang kamu ciptakan sendiri.

Tapi saat alkohol cinta itu sudah hilang bahkan lenyap sama sekali, kamu sadar bahwa saat itu kamu benar-benar bodoh. Bahwa kamu benar-benar tolol pernah memiliki pemikiran seperti itu. Kamu bahkan pernah menganggap senyum yang biasa saja itu istimewa. Siapa yang bisa mengartikan sebuah senyuman, dan siapa yang bisa membedakan senyuman itu istimewa atau tidak? Tidak ada. Iya, tingkah lakumu selama ini sungguhlah tolol.


No comments:

Post a Comment