Ini semua gara-gara akun twitternya ustad @yusuf_mansur waktu beliau ngetweet tentang surat Al-Qomar, surat ke 54 pada tanggal 30 April 2013. Beliau berulang kali ngetweet meminta followernya ngecek surat Al-Qomar. Saya yang saat itu sedang haid (tapi termasuk yang percaya wanita yang sedang haid boleh membaca Al-Qur'an) pun langsung membuka arti surat ke 54. Ustad meminta kami untuk membacanya dengan pelan-pelan. Dan saya pun melakukannya.
Dan ternyata, alamakjaaaannggg. Ini tentang kiamat. Ya Allah! Semakin takut saja saya sama kejadian yang pasti terjadi itu. Setelah membaca surat ke 54 itu pun, saya semakin takut tidak hanya pada kiamat tetapi juga pada kematian. Apalagi setelah kejadian Uje meninggal. Rasanya kematian atau kiamat sugro itu dekat sekali dengan kita. Siapa sih yang menjamin umur kita akan panjang. Siapa sih yang menjamin kita akan hidup sampai nenek-nenek atau kakek-kakek. Tak ada yang menjamin. Tak ada yang tahu, umur kita sampai berapa lama, Rasul pun tidak pernah tahu berapa umurnya. Lalu kenapa kita (saya sih terutama) sering lupa akan hal ini? Sering melupakan Allah, padahal hanya kepada-Nyalah kita kembali dan kepadaNyalah kita meminta pertolongan kelak. Lalu kenapa kita (sebernya saya) sering melupakanNya.
Lalu siapa yang menjamin umur dunia ini juga masih panjang? Tanda-tanda bahwa peristiwa itu akan segera datang pun sudah banyak, tapi kdang kita pura-pura. Kalau dalam kasus saya entah pura-pura atau berusaha melupakan saking takutnya menemui kejadian itu. Tapi jika saya pura-pura atau melupakan sebenarnya itu bukan solusi, sebab jika kiamat akan segera datang maka itu pasti segera datang tanpa ditunda. Seharusnya kita (saya sih sebenernya) justru harus selalu kita ingat, supaya kita senantiasa memperbaiki diri. Dan doa saya, semoga kita tidak pernah bertemu dengan kejadian itu, karena manusia yang bertemu dengan kiamat adalah seburuk-buruknya manusia. Na'udzubillahimindzaliik. Ya Allah jangan, mohon jangan pertemukan kami dengan Kiamat :((
Dan ketika tanggal 1 Mei 2013 dalam perjalanan pulang dari kantor saya teringat kematian dan bertanya pada diri sendiri "jika ini hari terakhir saya hidup, dan saya sedang haid apa yang bisa saya lakukan?". Maka saya pun berniat untuk membuat tulisan ini di blog. Semoga ini termasuk amalan baik, semoga tulisan ini bisa mengingatkan teman-teman, tapi terutama mengingatkan saya sendiri.
Ini ringkasan surat Al-Qomar, semoga bisa mengingatkan kita semua:
Ayat 9-15 tentang umar Nuh yang terkena banjir, yang diselamatkan hanya Nabi Nuh dan pengikutnya. Bukankah akhir-akhir ini sudah sering banjir? Search kejadian banjir besar 10 tahun terakhir di google, pasti banyak banget peristiwanya.
Ayat 18-20 tentang kaum Ad dan angin kencang sebagai azab dari Allah. Ayat 33-36 tentang pendustaan kaum luth dan azab dari Allah berupa badai. Kemudian saya teringat badai katrina di Amerika.
Nggak bisa semua saya tuliskan, karena sebagian saya tidak paham. Akan lebih baik kalau kalian membacanya sendiri. Setelah membaca surat ke 54 baaca surat ke 53 kemudian 55 secara berurutan seperti itu kata ustad. Entah kenapa beliau minta begitu, tapi saya melakukannya. Jika malas untuk melakukannya, mungkin hal ini bisa membuatmu membuka surat ke 54, 53 dan 55: coba bandingkan berapa banyak waktu yang kalian luangkan untuk membaca artikel, majalah, surat kabar, atau novel yang sifatnya keduniawian. Hal ini cukup membantu saya mengusir rasa malas membaca surat tersebut. Hal ini juga yang dikatakan oleh Usytad.
Demikian, semoga bermanfaat. Maaf menyeret kalian dalam masalah ini, semoga bisa saling mengingatkan. Sudah waktunya hidup kita tak tenang.
Dan ternyata, alamakjaaaannggg. Ini tentang kiamat. Ya Allah! Semakin takut saja saya sama kejadian yang pasti terjadi itu. Setelah membaca surat ke 54 itu pun, saya semakin takut tidak hanya pada kiamat tetapi juga pada kematian. Apalagi setelah kejadian Uje meninggal. Rasanya kematian atau kiamat sugro itu dekat sekali dengan kita. Siapa sih yang menjamin umur kita akan panjang. Siapa sih yang menjamin kita akan hidup sampai nenek-nenek atau kakek-kakek. Tak ada yang menjamin. Tak ada yang tahu, umur kita sampai berapa lama, Rasul pun tidak pernah tahu berapa umurnya. Lalu kenapa kita (saya sih terutama) sering lupa akan hal ini? Sering melupakan Allah, padahal hanya kepada-Nyalah kita kembali dan kepadaNyalah kita meminta pertolongan kelak. Lalu kenapa kita (sebernya saya) sering melupakanNya.
Lalu siapa yang menjamin umur dunia ini juga masih panjang? Tanda-tanda bahwa peristiwa itu akan segera datang pun sudah banyak, tapi kdang kita pura-pura. Kalau dalam kasus saya entah pura-pura atau berusaha melupakan saking takutnya menemui kejadian itu. Tapi jika saya pura-pura atau melupakan sebenarnya itu bukan solusi, sebab jika kiamat akan segera datang maka itu pasti segera datang tanpa ditunda. Seharusnya kita (saya sih sebenernya) justru harus selalu kita ingat, supaya kita senantiasa memperbaiki diri. Dan doa saya, semoga kita tidak pernah bertemu dengan kejadian itu, karena manusia yang bertemu dengan kiamat adalah seburuk-buruknya manusia. Na'udzubillahimindzaliik. Ya Allah jangan, mohon jangan pertemukan kami dengan Kiamat :((
Dan ketika tanggal 1 Mei 2013 dalam perjalanan pulang dari kantor saya teringat kematian dan bertanya pada diri sendiri "jika ini hari terakhir saya hidup, dan saya sedang haid apa yang bisa saya lakukan?". Maka saya pun berniat untuk membuat tulisan ini di blog. Semoga ini termasuk amalan baik, semoga tulisan ini bisa mengingatkan teman-teman, tapi terutama mengingatkan saya sendiri.
Ini ringkasan surat Al-Qomar, semoga bisa mengingatkan kita semua:
Ayat 9-15 tentang umar Nuh yang terkena banjir, yang diselamatkan hanya Nabi Nuh dan pengikutnya. Bukankah akhir-akhir ini sudah sering banjir? Search kejadian banjir besar 10 tahun terakhir di google, pasti banyak banget peristiwanya.
Ayat 18-20 tentang kaum Ad dan angin kencang sebagai azab dari Allah. Ayat 33-36 tentang pendustaan kaum luth dan azab dari Allah berupa badai. Kemudian saya teringat badai katrina di Amerika.
Nggak bisa semua saya tuliskan, karena sebagian saya tidak paham. Akan lebih baik kalau kalian membacanya sendiri. Setelah membaca surat ke 54 baaca surat ke 53 kemudian 55 secara berurutan seperti itu kata ustad. Entah kenapa beliau minta begitu, tapi saya melakukannya. Jika malas untuk melakukannya, mungkin hal ini bisa membuatmu membuka surat ke 54, 53 dan 55: coba bandingkan berapa banyak waktu yang kalian luangkan untuk membaca artikel, majalah, surat kabar, atau novel yang sifatnya keduniawian. Hal ini cukup membantu saya mengusir rasa malas membaca surat tersebut. Hal ini juga yang dikatakan oleh Usytad.
Demikian, semoga bermanfaat. Maaf menyeret kalian dalam masalah ini, semoga bisa saling mengingatkan. Sudah waktunya hidup kita tak tenang.
Gambar aku ambil dari sini |
Ditulis sejak entah kapan, baru sempat diposting hari ini.
No comments:
Post a Comment