Aku tahu bagi perempuan di umur yang tak lagi muda seperti aku, mungkin sudah nggak ada waktu lagi atau sudah nggak sepantasnya pilih-pilih untuk calon suami. Aku memahami ini. Dan mungkin itu yang dipikirkan banyak orang.
Tapi bagaimanapun aku tetaplah manusia yang punya hati. Bagaimana pun aku tetaplah memiliki perasaan. Dan perasaan nyaman, tidak nyaman, suka tidak suka, tetaplah selalu datang dalam situasi apapun, karena aku tetaplah manusia biasa.
Ibarat orang mau memakai baju, ketika dia diberi baju pasti dia akan berpikir apakah baju ini cocok dengan bentuk tubuhnya, apakah warna baju ini cocok dengan kulitnya, apakah baju ini cocok disesuaikan dengan salah satu atau salah dua dari koleksi bajunya yang telah ada. Dan yang lebih penting apakah dia suka dengan baju itu dan apakah dia akan merasa nyaman memakai baju itu. Tak peduli usia berapa, setiap orang pasti melakukan penilaian sebelum memutuskan membeli sehelai baju atau ketika menerima pemberian baju.
Ibarat orang mau makan, ketika seseorang disodori makanan dia pasti akan menilai makanan yang ada di hadapannya itu sebelum menyantapnya. Dari yang memberinya pasti akan terbersit apakah makanan ini halal, dari tampilannya pasti akan menilai apakah makanan ini enak, pedes atau enggak, dan lain sebagainya. Tak peduli berapa pun usia dia, mau tidak mau pasti dia akan menilainya. Karena kita adalah manusia yang punya akal dan juga hati.
Tapi ibarat orang mau makan, mungkin aku dianggap sudah sangat kelaparan, sehingga tak peduli lagi apa saja makanan yang disodorkan pasti akan dimakan. Sehingga tak peduli lagi apakah itu makanan halal, apakah itu enak, apakah itu pedes, apakah itu sesuai selera atau enggak. Lalu menyantapnya, menghabiskannya baru dipikirkan ketika selesai makan.
Ibarat orang makan, aku nggak mau jadi manusia yang kalap karena kelaparan. Aku nggak mau makan apa saja yang ada di hadapanku hanya karena aku lapar. Orang kelaparan biasanya tidak rasional dan tidak bisa berpikir. Lalu baru menilainya ketika aku kenyang, kemudian menyesalinya ketika ternyata itu bukan makanan halal, ketika ternyata itu makanan milik orang lain, ketika itu ternyata nggak sesuai dengan perutnya, ketika itu ternyata membuat perutnya mules-mules.
Jadi masalah memilih ini bukan masalah apakah kamu sudah tua atau masih muda. Masalah memilih ini bukan masalah kamu memiliki gengsi yang terlalu tinggi atau enggak. Masalah memilih ini adalah karena kami, kita semua adalah manusia, yang memiliki hati dan pikiran, yang memiliki selera yang dibentuk sejak dari kita kecil, entah sadar atau tidak. Jadi jangan menganggapku tidak pantas memilih, kecuali anda menganggap aku bukan manusia lagi.
No comments:
Post a Comment