March 11, 2016

MENCINTAI DIRI SENDIRI

Versi saya:
Sungguh aku tidak tau arti menyayangi diri sendiri. Dalam pemahamanku selama ini, menyayangi diri sendiri itu, menganggap diri cantik dan menarik. Mirip-mirip ke narsis. Mungkin karena selama ini aku selalu menyukai orang yang enak dilihat. Selalu jatuh hati dengan mereka yang memiliki penampilan menarik.
Dan dalam hal ini, aku selalu gagal mencintai diri sendiri. Aku selalu tidak percaya diri dengan penampilanku, aku selalu merasa tidak cantik dan tidak pantas dicintai. Bahkan ketika aku jatuh cinta sama orang dan merasa dia pun suka padaku (meskipun ternyata enggak. Wkwkwk), selalu ada setan yang berbisik padaku "mana mungkin dia suka sama kamu yang punya tampang seperti itu?" Pathetic right? (Damn! Aku curhat maksimal di sini. Aku ungkap semua pikiran-pikiran yang hanya pernah kuceritakan pada sahabat-sahabat terbaikku).
Meskipun saat ini aku menganggap belum bertemunya aku dengan jodohku adalah karena jauhnya aku dari sifat terbaik diriku dan masih berlumurnya dosaku, tapi ada saat di mana aku berpikir bahwa belum bertemunya aku dengan jodohku adalah karena penampilanku yang kurang menarik. Dan pikiranku membenarkan semua ini. Pokoknya dalam hal satu ini, aku gagal mencintai diri sendiri.
Versi temanku:
Temenku bilang menyayangi diri sendiri adalah tidak membiarkan orang lain menyakiti diri kita. Ibarat kita punya teman, punya saudara, punya ponakan, kita pasti tidak rela kalau dia disakiti. Kita akan menjaganya supaya dia tidak disakiti, kalau sudah terlanjur tersakiti, kita pasti akan membelanya, melindunginya atau balik menyerang yang menyakitinya.
Dan dalam hal ini, aku memerankan dengan baik peran cinta pada diri sendiri, bahkan terlalu baik. Tapi sayangnya temanku tidak. Ketika ada temannya atau ada orang yang menyakitinya kadang dia hanya diam, bahkan ketika aku bilang "bela dirimu sendiri" dia bingung harus bagaimana. Dan alhamdulilahnya aku nggak pernah bingung gimana harus membela diriku sendiri, bagaimana harus bersikap sama oran g-orang yang menyakiti perasaanku. Aku tahu benar bagaimana harus menjaga hatiku, bagaimana harus menjaga supaya aku tidak tersakiti dan bagaimana bersikap sama orang-orang yang telah menyakitiku. Aku tahu benar. (Well, setelah mengetahui ada orang yang tidak bisa melakukannya, kurasa kemampuan ini harus disyukuri)
Tapi malam ini aku jadi berpikir, jangan-jangan karena aku terlalu mencintai diri sendiri (versi temenku), karena tak rela disakiti oleh orang lain, aku jadi mengekang diriku sendiri. Aku terlalu takut tersakiti, sehingga memberi banyak batasan, termasuk dalam urusan cinta. Aku terlalu takut terluka, sehingga takut untuk berjuang sepenuh-penuhnya untuk cinta.
Kalau menurut dewi lestari dalam kumcernya yang berjudul madre, di cerita layang-layang, aku ini semacam christhoper yang ingin bermain air tapi hanya melihat orang bermain air di pinggir kolam hanya berharap akan terkena cipratan air.
Kamu yang tahu arti mencintai diri sendiri and how to love your self? please tell me. Coz I don't know how. Mungkin dengan kau beritahu aku bisa mempraktekkannya dan bisa mencintai diriku sendiri dan semoga bisa menjadi jalanku untuk segera bertemu dengan jodohku. Aamiin.
Me
@fatkah
Ditulis tanggal 10 Maret tengah malam, dipost hari ini.

No comments:

Post a Comment