January 21, 2014

Review the Little Lady Agency


The Little Lady Agency Adalah novel genre chicklit, yang bercerita tentang kehidupan Mellisa, perempaun berumur 27 tahun yang merasa menjadi perempuan yang membosankan, dan tidak menarik. Semua perasaan ini timbul karena ayahnya tidak pernah menghargai Melisa dan semua anggota keluarganya yang lain yang semuanya perempuan. Ayahnya adalah seorang anggota dewan yang kasar, licik, tidak jujur, manipulatif dan suka mengatakan hal-hal yang merendahkan orang lain.

Meskipun Melisa adalah anak seorang anggota parlemen, hidupnya tidak mudah, dia tidak bergelimang harta, karena ayahnya yang sangat pelit. Bahkan hidup Melissa bisa dikatakan kekurangan. Dia sering harus meminjam uang ke Nelson teman seapartemennya, untuk membayar tagihan-tagihannya. Hidupnya semakin tidak mudah ketika dia dipecat dari pekerjaannya sebagai sekretaris di sebuah perusahaan properti. Hidup dengan pekerjaan saja sudah susah apalagi tanpa pekerjaan.

Kalo menurut islam, di dalam kesulitan ada kemudahan. Nah Melissa pun mengalami hal ini. Dia hampir terjebak menjadi seorang pelacur kelas atas, hanya karena temannya mengajaknya untuk menjadi seorang pendamping pria. Melissa yang polos percaya saja, bahwa itu adalah pendampingan murni, ternyata bisnis pelacuran terselubung. Namun dari sinilah ide untuk mendirikan Agensi Pengasuh Pria muncul.

Berawal dari permasalahan yang dihadapi oleh salah satu temannya Nelson yang bernama Roger, yang diharuskan menikah di ulah tahun ibunya yang 60 padahal dia belum mempunyai pacar. Jangankan pacar, punya keinginan menikah saja dia tidak ada. Nah, di sinilah peran Mellisa dia datang berpura-pura sebagai pacar Roger. Dia mendandani para pria supaya bisa berdandan sebagaimana mestinya, jika dibutuhkan dia akan berpura-pura menjadi pacar seseorang, atau sekretaris seseorang.

Sebenarnya banyak permasalahan yang dihadapi oleh Melissa, (dari adiknya yang menikah duluan, terror ayahnya yang terus-terusan menagih hutang, dan juga kisah cinta Melissa pada salah satu client-nya) tapi tidak mungkin kuceritakan semuanya di sini, bisa-bisa butuh 2 hari untuk menuliskannya. Aku memang suka novel bergenre chiklith, jadi membaca The Little Lady Agency yang memiliki cerita yang rumit ini ini sangat memuaskan. Aku selalu kagum dengan cara orang-orang Amerika dan Inggris bercerita. Mereka punya imajinasi yang sangat keren. Logika ceritanya pun selalu keren, tidak pernah memberiku kesempatan untuk bertanya "kok gini sih?", "gimana sih ini?". Mungkin karena mereka selalu tahu secara mendetail apa yang mereka tulis, atau melakukan penelitian mendalam sebelum menulis.

Judul: The Little Lady Agency
Penulis: Hester Browne
Diterjemahkan: Gramedia
Tebal : 539 halaman

Review ini ditulis untuk memenuhi tugas pena merah.

No comments:

Post a Comment