December 21, 2013

The Power of Kepepet






Pernah nggak sih kamu berada dalam posisi kepepet? Aku sering, kadang justru memanfaatkan situasi ini untuk sebuah tujuan. Seperti sekarang, saat DL lomba #UltahBlogEmakGaoel sudah mepet, aku baru membuat sebuah tulisan. Kalau sudah mepet begini biasanya inspirasi justru lebih mengalir, sifat perfectionisku pun bisa ditahan. Mungkin karena saat sedang kepepet kita mengerahkan segala kemampuan kita untuk mencapai apa yang kita kehendaki. Tiba-tiba kita jadi lebih kreatif, lebih smart, lebih berani, lebih kuat, lebih gesit, dsb. Saat sedang kepepet kita mampu mengeluarkan seluruh potensi yang tersembunyi dalam diri kita.

Gambar aku ambil dari sini




Lihat gambar itu. Nyesek banget ya ngeliatnya? Hanya untuk membeli sendal saja orang ini tidak mampu. Dia dengan kreatif memanfaatkan botol minum bekas untuk alas kaki. The power of kepepet yang membuatnya bertindak seperti itu.

Saat pertama kali melihat gambar itu, aku merasa sediiih banget, selain itu aku juga merasa sangat beruntung. Kemiskinan yang pernah aku alami ketika kecil, tentu tidak sebanding dengan yang dialami oleh orang itu. Melihat gambar itu juga membuatku mengingat masa lalu. Tidak sama sih, tapi mempu membuatku bernostalgia. Waktu remaja aku sering merasa bahwa kehidupanku cukup menyedihkan karena keluargaku tidak memiliki cukup uang. Sekolahku dan saudara-saudaraku dibiayai oleh budhe-budheku dan simbahku. Karena aku tahu keluargaku tidak memiliki cukup uang, aku tidak pernah meminta barang aneh-aneh. Yang sering aku minta adalah apa yang aku butuhkan, itu pun terkadang Bapak kerepotan untuk mewujudkannya.
Waktu SMP saat semua temanku memakai sepatu eagle (sepatu yang umumnya dipakai waktu aku SMP), Bapak tidak mampu membelikannya. Bapak hanya mampu membelikan sepatu seharga sepertiga sepatu eagle. Jadi sepatuku bentuknya paling aneh dibandingkan sepatu milik teman-temanku.

Itu masih beruntung. Saat kelas 3 SMP, saat sepatuku yang seharga 9000 itu rusak aku harus memakai sepatu bekas sepupuku yang sudah bolong diujungnya. Apa aku tidak malu memakai sepatu bolong? The power of kepepet yang membuatku tidak malu saat memakainya. The power of kepepet juga yang membuatku akhirnya berpikir kreatif untuk menambalnya dengan kain yang berwarna sama dengan sepatu. Jika teman-temanku tidak benar-benar memperhatikan mereka tidak akan menyadarinya.

Karena keadaan ekonomi keluarga itu aku merasa tidak gaul saat SMP, bahkan bisa dibilang aku minderan. Bagaimana mau merasa gaul, kalau memakai sepatu yang umumnya dipakai teman-temanku saja aku tidak bisa? Tapi aku menanamkan semangat pada diriku sendiri, walau kamu miskin, walau kamu tidak gaul, tapi kamu tidak boleh bodoh kamu harus smart. Memang tidak smart banget sih, namun aku cukup bersyukur karena semangat belajarku mampu membuatku masuk ke SMA favoritku. Semangat belajar yang dibakar oleh keinginan memperbaiki nasib juga mampu mengantarkanku kuliah di UGM.

Saat ini ekonomi keluargaku sudah membaik, namun posisi kepepet secara finansial di masa lalu itu selalu membekas di hati. Aku tidak menyesali masa laluku karena masa laluku membentuk diriku yang sekarang. Kenangan masa lalu membuatku selalu hati-hati dan smart saat menggunakan uang. Kenangan masa lalu itu cukup bisa menjadi bahan bakar yang ampuh saat semangat meraih mimpi meredup.

Jadi, syukurilah saat kamu berada dalam kesusahan atau posisi kepepet, karena Allah ingin kamu mengeluarkan kemampuan besar yang tersembunyi di dalam dirimu. ^^V
http://emakgaoel.blogspot.com/


Sumber gambar:

Masihkah Kita Tidak Mau Bersyukur? (http://alhikmahdua.net/masihkah-kita-tidak-mau-bersyukur/)


Blogpost ini diikutsertakan dalam Lomba Ultah Blog Emak Gaoel
Terdiri dari 496 kata.




No comments:

Post a Comment