November 29, 2023

Katak Dalam Tempurungkah?

Aku selalu malas berurusan dengan hal yang membuatku nggak nyaman, baik untuk hatiku atau kesehatan jiwaku. Bahkan aku sering berpikir untuk meninggalkan tempat tinggalku yang sekarang hanya karena orang-orang yang kuanggap toxic dan ketidaknyamanan yang kuhadapi ketika aku bertemu dengan mereka. 


Memang benar bahwa bertemu dengan mereka membuatku nggak nyaman, sometimes they drained my energy, bahkan ada yang bilang "jauhi saja orang-orang seperti itu". But in my case, kayaknya nggak begitu deh. Iya, aku memang hanya ingin tinggal di tempat yang nyaman yang nggak membiarkanku terluka, bahkan aku pernah merasa aku seperti seekor katak yang ingin tinggal di dalam tempurung.


Tapi benarkah aku seekor katak yang ingin tinggal dalam tempurung? Memang ketidaknyamananku berhubungan dengan aku yang merasa kecil, aku yang merasa nggak seberharga yang lain, aku yang nggak valuable, aku yang merasa nggak sebanding dengan mereka, aku nggak seberharga mereka. Namun bukan berarti aku ingin lebih baik dari mereka. Bukan berarti aku ingin menghilangkan "yang lebih besar" supaya aku yang paling valuable, paling berharga dan paling penting. 


Aku tidak merasa menjadi katak, aku bahkan tidak dianggap sebagai katak, aku selalu merasa lebih kecil dari si katak. Aku bukannya ingin merasa jadi yang terhebat. Aku hanya ingin bersama-sama dengan mereka yang tidak menganggap betapa hebatnya katak di tempurung ini atau tempurung sebelah, betapa gagahnya gagak di dahan, dan betapa cantiknya kupu-kupu di bunga. Aku hanya ingin bersama mereka yang menganggap semua adalah sama. Yang tidak memperlakukan makhluk lain berdasarkan "besar kecilnya" mereka. Yang membuatku nggak nyaman bukan katak atau makhluk "besar" lainnya, tapi persepsi mereka yang membuatku merasa aku nggak sehebat makhluk "besar" lainnya. 


Dan pindah ke tempurung lain, tidak akan berarti tidak akan bertemu dengan mereka yang menganggap katak adalah yang terhebat, atau gagak yang tergagah, atau kupu-kupu yang tercantik sehingga mereka harus selalu diistimewakan. Pindah tempurung lain tidak berarti akan berkumpul dengan mereka yang menganggap SEMUA mahkluk adalah ISTIMEWA. 


Ya, akhirnya aku sadar pindah tempurung tidak akan menjamin kenyamananku. Pindah tempurung tidak berarti akan membuatku berada di entitas yang menganggap semua makhluk itu sama dan istimewa. 


Dan seandainya aku jengah dengan semua hal ini, jika aku capek menghadapi persepsi mereka, harusnya aku bukan pindah tempurung namun aku memperbesar diriku sampai aku merasa sebesar katak, mempergagah diriku sehingga aku merasa segagah gagak, atau mempercantik diriku sampai aku merasa secantik kupu-kupu. Sehingga ketika ada yang membicarakan kebesaran, kecantikan dan kegagahan yang lain aku bisa dengan percaya diri bilang ke diriku sendiri "tenang kamu juga besar kok, kamu juga gagah, kamu juga cantik, kamu nggak kalah dengan mereka". 


Aku sangat berharap suatu saat hal ini akan terjadi. 


Ide menulis ini didapat karena pernah merasa seperti katak dalam tempurung, tapi tersadar bahkan tidak pernah merasa menjadi katak setelah ditulis. Akan diedit dalam beberapa hari karena biasanya begitu diedit setelah tulisan didiamkan beberapa hari 😁

No comments:

Post a Comment